TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 1 Juli 2023 diawali oleh kabar bahwa serangan balasan yang dilancarkan Ukraina untuk merebut kembali wilayah dari pendudukan Rusia, tidak berjalan secepat yang diperkirakan sebelumnya.
Sementara di urutan kedua, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko meyakini senjata nuklir taktis Rusia yang dikerahkan di negaranya tidak akan pernah digunakan.
Adapun di urutan ketiga, 7 Fakta Kerusuhan Prancis: dari Ribuan Warga Ditahan sampai Rasisme Penyebab Demo.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Serangan Balasan Ukraina Tak seperti Harapan, Zelensky: Nyawa Lebih Penting
Amerika Serikat mengatakan serangan balasan yang dilancarkan Ukraina untuk merebut kembali wilayah dari pendudukan Rusia, tidak berjalan secepat yang diperkirakan sebelumnya.
Perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan kepada audiensi di National Press Club di Washington bahwa serangan balasan itu "maju dengan mantap, dengan sengaja melewati ladang ranjau yang sangat sulit ... 500 meter sehari, 1.000 meter sehari, 2.000 meter sehari, hal semacam itu."
Baca berita selengkapnya di sini
2. Presiden Belarusia Jamin Tak akan Pakai Senjata Nuklir Rusia
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko meyakini senjata nuklir taktis Rusia yang dikerahkan di negaranya tidak akan pernah digunakan. Lukashenko menilai penempatan senjata nuklir di Belarusia sudah tepat.
“Tidak ada musuh yang akan menginjakkan kaki di tanah kita,” kata Lukashenko di pertemuan hari nasional yang disiarkan kantor berita negara BeITA, seperti dikutip Reuters pada Jumat, 30 Juni 2023.
Baca berita selengkapnya di sini
3. 7 Fakta Kerusuhan Prancis: dari Ribuan Warga Ditahan sampai Rasisme Penyebab Demo
Pemerintah Prancis makin kewalahan menghadapi meledaknya kerusuhan sebagai protes atas tewasnya seorang remaja akibat ditembak polisi karena mencoba kabur setelah melanggar lalu lintas.
Video di media sosial menunjukkan lanskap kota yang terbakar. Sebuah trem dibakar di kota timur Lyon dan 12 bus dimusnahkan di sebuah depot di Aubervilliers, Paris utara.
Baca berita selengkanya di sini
REUTERS