TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali salah ucap. Pada Rabu, 28 Juni 2023, dia menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin kalah dalam perang di Irak. Padahal maksud Biden, Putin kalah di perang Ukraina.
Pernyataan itu diucapkan Joe Biden saat dia berbicara singkat kepada wartawan sebelum meninggalkan Gedung Putih dalam perjalanan ke Chicago. Biden ditanya apakah Putin telah dilemahkan oleh pemberontakan singkat yang dipimpin oleh seorang kepala tentara bayaran Rusia Grup Wagner. Tentara bayaran Wagner berperang melawan Ukraina.
Baca Juga:
"Sulit untuk mengatakannya. Tapi dia jelas kalah perang di Irak. Dia kalah perang di rumah dan dia telah menjadi sedikit paria di seluruh dunia. Dan itu bukan hanya NATO, bukan hanya Uni Eropa. Ini Jepang, itu 40 negara, "katanya.
Pernyataan Biden itu adalah kesalahan kedua dalam 24 jam. Pada Selasa malam, Biden mengoreksi dirinya sendiri di acara penggalangan dana kampanye. Ia merujuk ke Cina padahal maksudnya adalah India, yang perdana menterinya, Narendra Modi, mengunjungi Gedung Putih pekan lalu.
"Anda mungkin melihat sahabat baru saya, perdana menteri sebuah negara kecil yang sekarang terbesar di dunia, Cina, maksud saya, permisi, India. India tidak mencari aliansi permanen, tetapi mereka mencari beberapa lindung nilai di wilayah tersebut," katanya.
Baca Juga:
Keseleo lidah bukanlah hal yang aneh bagi presiden berusia 80 tahun itu. Jajak pendapat publik menunjukkan bahwa mayoritas orang Amerika mengkhawatirkan usia Biden.
Sekitar 73 persen responden jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos pada 21 April hingga 24 April mengatakan bahwa mereka menganggap Biden terlalu tua untuk bekerja di pemerintahan. Mayoritas responden sebanyak 63 persen dari Partai Demokrat setuju dengan pernyataan itu. Namun dokter Biden menyatakan dia sehat untuk menjabat presiden Amerika Serikat setelah pemeriksaan fisik.
NDTV
Pilihan Editor: Survei: 65 Persen Warga AS Setuju Bantuan Senjata ke Ukraina untuk Usir Rusia