TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Malaysia diminta waspada menerima undangan mengunduh aplikasi penipuan “Pink Whatsapp”, kata Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) dalam pengumuman yang dikeluarkan di Cyberjaya, Selasa, 27 Juni 2023.
MCMC menyebutkan aplikasi itu menjanjikan keamanan dan privasi yang lebih baik, antarmuka yang dapat disesuaikan, dan kemampuan mengirim file lebih besar dari aplikasi Whatsapp yang biasa digunakan.
Namun, setelah terinstal, aplikasi tersebut dapat mengakses berbagai data dalam telepon pintar pengguna seperti gambar, SMS, dan daftar kontak, yang membahayakan keamanan siber.
Pengguna akan menerima pesan dan tautan yang seolah-olah datang dari Whatsapp yang mengajak mereka mencoba aplikasi baru tersebut.
MCMC menyarankan masyarakat agar tidak mengunduh dan memasang aplikasi “Pink Whatsapp” dan segera membuang aplikasi itu jika telah terpasang dalam ponsel pintar mereka.
Komisi komunikasi dan multimedia itu juga merekomendasikan pengguna hanya mengunduh aplikasi seluler dari toko aplikasi resmi seperti Apple App Store, Google Play Store dan Huawei AppGallery.
Komisi itu juga meminta masyarakat tidak menyebarkan tautan apa pun yang mencurigakan dan berhati-hati menggunakan aplikasi seluler, serta mengambil langkah-langkah pencegahan guna melindungi informasi pribadi.
Media Malaysia mengutip laporan media India menyebutkan, Pink Whatsapp yang beredar melalui platform pesan instan yang populer menunjukkan bahwa aplikasi tersebut seolah-olah versi resmi baru Whatsapp dengan tema pink dan fitur-fitur terkini yang tersedia untuk diunduh.
Peringatan juga sudah dikeluarkan oleh bidang kejahatan siber Kepolisian Mumbai awal Juni lalu dan membagikan pedoman bagaimana tetap aman dari penipuan semacam itu.
ANTARA
Pilihan Editor Baru Berusia Dua Hari, Bayi Inggris Ini Dapat Kado Rumah Rp19 Miliar