TEMPO.CO, Jakarta -Lebih dari US$200 miliar mungkin telah dicuri dari dua program bantuan COVID-19 Amerika Serikat, menurut perkiraan baru dari lembaga pengawas yang menyelidiki program yang didanai pemerintah federal.
Dana bailout ini dirancang untuk membantu usaha kecil AS bertahan mengatasi badai ekonomi akibat pandemi Covid-19, krisis kesehatan masyarakat terburuk dalam lebih dari seratus tahun.
Hal ini terungkap dalam laporan yang diterbitkan pada Selasa oleh inspektur jenderal Small Business Administration.
Jumlah yang menggiurkan itu setara 17 persen dari US$1,2 triliun yang disalurkan oleh SBA bagi pengusaha kecil.
Laporan ini berfokus pada dua skema: Program Perlindungan Gaji (PPP) dan Pinjaman Bencana Cedera Ekonomi (EIDL), yang digelar sejak Maret 2020 hingga Januari 2022.
Inspektur Jenderal SBA, Hannibal 'Mike' Ware, mengatakan timnya masih menyelidiki lebih lanjut penyalahgunaan uang pembayar pajak dan pelanggaran lain yang terjadi selama pandemi.
Investigasinya mengatakan mungkin ada miliaran lebih dalam pembayaran penipuan terkait dengan pinjaman bencana berbunga rendah yang nantinya akan membutuhkan pembayaran kembali.
Laporan Ware mengatakan total potensi penipuan dalam program EIDL bisa mencapai US$136 miliar, mewakili 33 persen dari total dana yang disalurkan ke bisnis.
Untuk PPP, para pejabat memberikan perkiraan yang jauh lebih rendah sekitar US$64 miliar, mewakili 8 persen dari total dana yang disalurkan.
Menurut analisis Associated Press, mereka menemukan bahwa para penipu telah memberikan nomor jaminan sosial orang mati atau tahanan federal untuk mendapatkan cek pengangguran.
Mereka kadang-kadang bahkan mengumpulkan keuntungan di beberapa negara bagian, kata laporan itu.
Penyelidik menuduh pemerintah AS gagal memberikan pengawasan yang cukup selama tahap awal pandemi.
Mereka juga mengklaim bahwa SBA menerapkan terlalu sedikit batasan pada pelamar sehingga memberikan akses mudah kepada penipu untuk mengganyang uang para pembayar pajak.
Dalam laporan sementara Oktober 2020, Inspektur Jenderal Ware mengatakan untuk mempercepat proses, SBA 'menurunkan pagar' atau melonggarkan kontrol internal, yang secara signifikan meningkatkan risiko penipuan program.'
Menanggapi temuan terbarunya, SBA tampaknya meragukan jumlahnya dan mempertanyakan bagaimana Ware sampai pada perkiraan seperti itu.
Badan pemerintah balik menuding laporan Ware mengandung kelemahan serius yang secara signifikan melebih-lebihkan penipuan.
"Dan secara tidak sengaja menyesatkan publik untuk percaya bahwa pekerjaan yang kami lakukan bersama tidak berdampak signifikan dalam melindungi dari penipuan."
Peninjauan inspektur jenderal memungkinkan 'persentase positif palsu yang tinggi,' atau potensi kasus penipuan yang, setelah pemeriksaan lebih lanjut bukanlah penipuan," kata Bailey DeVries, Penjabat Administrator Asosiasi SBA.
Namun, DeVries tidak menyebutkan contoh spesifik dalam balasannya kepada Ware.
Secara total, pemerintah AS membagikan sekitar US$5 triliun dana bantuan sejak awal pandemi dalam beberapa program.
Departemen Kehakiman AS sejauh ini telah menuntut 2.230 orang atas penipuan terkait dana bantuan Covid.
Pilihan Editor: Amerika Curiga Ada Warga Salahgunakan Program Bantuan Covid-19
REUTERS