TEMPO.CO, Jakarta - Delapan jet tempur China melintasi garis median Selat Taiwan dan mendekati zona bersebelahan pulau itu yang berjarak 24 mil laut (44 km) di lepas pantainya pada Sabtu, 24 Juni 2023, kata kementerian pertahanan Taiwan.
Angkatan udara China selama tiga tahun terakhir secara rutin terbang ke wilayah udara di sekitar Taiwan. Sejak Agustus secara teratur mengirim jet melintasi garis median selat, yang sebelumnya berfungsi sebagai penghalang tidak resmi.
Beijing mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayah China. Pemerintah Taiwan menolak klaim tersebut dan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Pada Maret lalu, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng memperingatkan bahwa pulau itu harus waspada karena militer China bisa "masuk tiba-tiba" ke daerah yang dekat dengan wilayahnya.
Taiwan mendefinisikan zona tambahannya sebagai 24 mil laut dari pantainya. Ruang teritorialnya ditentukan pada 12 mil laut dari pantai, meskipun pemerintah belum melaporkan pesawat China memasuki zona bersebelahan atau ruang udara teritorial Taiwan.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mulai sekitar pukul 8 pagi pada Sabtu, telah mendeteksi 19 pesawat tempur China, termasuk pesawat tempur J-10 dan J-16. Delapan dari mereka melintasi garis median dan "mendekati" tanda 24 mil laut, katanya.
Pada saat yang sama, kementerian mengatakan lima kapal perang China melakukan apa yang disebutnya "patroli kesiapan tempur bersama".
Taiwan mengirim pesawat dan kapal sebagai tanggapan dan mengaktifkan sistem rudal darat, kata kementerian itu, menggunakan kata-kata standar bagaimana pasukannya bereaksi terhadap serangan China.
Kementerian pertahanan China belum mengeluarkan pernyataan terkait hal ini.
Pada Sabtu, Komando Wilayah Timur militer China, yang mencakup Taiwan, menerbitkan gambar di akun WeChat-nya tentang pesawat tempur J-16 yang lepas landas dalam misi pelatihan "jauh di laut" yang terjadi "baru-baru ini".
Komando itu mengatakan pesawat melakukan "pelatihan penerbangan taktis jarak jauh" yang melibatkan pengisian bahan bakar dalam penerbangan yang mencakup "ribuan kilometer". Itu tidak memberikan rincian.
Selama latihan perang skala besar terakhir China di dekat Taiwan, pada bulan April, video latihan yang dirilis oleh Komando Timur menunjukkan kapal dan pesawatnya datang dalam jarak 24 mil laut dari Taiwan di semua sisi pulau.
Selat Taiwan, yang memisahkan pulau itu dari tetangganya yang besar, China, juga sering menjadi lokasi kegiatan militer AS, terutama kapal perang AS yang melintasi perairan sensitif itu sebulan sekali.
Angkatan Laut AS bulan ini merilis video tentang apa yang disebutnya "interaksi tidak aman" di selat itu, di mana sebuah kapal perang China melintas di depan kapal perusak AS.
Reuters
Pilihan editor Militer Rusia Tuduh Bos Wagner Memberontak, Keamanan Moskow Diperketat