TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sesumbar kalau konflik Ukraina tidak akan pernah terjadi jika saja dia masih menjabat sebagai orang nomor satu di Negeri Abang Sam. Keyakinan itu disampaikan Trump saat wawancara dengan Fox News, di mana dia pun mengaku pernah sukses mencegah Moskow menyerang Kyev.
“Dia (Presiden Vladimir Putin) tidak akan pernah melakukan itu jika (ada) saya. Dia melakukannya setelah saya pergi,” kata Trump, yang disiarkan pada Senin pagi, 19 Juni 2023.
Trump mengaku sudah bisa menduga kalau Presiden Putin akan melakukannya (serangan ke Ukraina). Dia pernah mengatakan pula pada Putin kalau perang terjadi maka akan ada harga yang harus dibayar dan perang akan menjadi sebuah bencana.
Dalam wawancara tersebut Trump mengaku punya hubungan yang sangat baik dengan Putin saat dia masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat dan saat yang sama bisa pula menjalin hubungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Dia mengklaim Presiden Zelensky telah bertindak secara terhormat ketika Partai Demokrat menuduh Trump mengancam Kyev agar melakukan penyelidikan pada Hunter Biden, putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
“Ukraina dan Rusia itu adalah negara terpisah, namun pada satu titik keduanya tak terpisah dan Putin ingin seperti itu,” kata Trump, yang juga maju lagi dalam pemilu Amerika Serikat 2024 dari Partai Republik.
Trump menolak membahas lebih detail perihal penyelesaian politik untuk konflik Ukraina. Dia hanya menyebut, lebih baik dialog. Dia pun sesumbar bisa menghentikan perang Ukraina dalam tempo 24 jam.
“Saya ini menjadi orang kaya karena saya bisa melakukan kesepakatan-kesepakatan. Saya ini sangat kaya. Saya bisa menciptakan kesepakatan dengan cepat. Kalian tahu tidak? Kematian akan berhenti dan kehancuran bisa berhenti karena Ukraina saat ini sudah dimusnahkan,” kata Trump.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor:Ivanka Trump Pakai Gaun Sama dengan Kate Middleton untuk Upacara Bat Mitzvah Putrinya
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.