TEMPO.CO, Jakarta - Hunter Biden, putra presiden, telah didakwa dengan pelanggaran federal terkait pajak dan urusan bisnisnya, kata Departemen Kehakiman AS, Selasa, 20 Juni 2023.
Hunter sepakat untuk mengaku bersalah atas dua pelanggaran ringan terkait dengan pengajuan pajak pendapatan federal. Otoritas federal juga mendakwanya dengan pelanggaran senjata api, di mana dia setuju untuk memasukkan perjanjian pengalihan praperadilan yang memungkinkan dia untuk menghindari penuntutan.
Menurut David Weiss, pengacara Delaware AS, Hunter Biden tidak membayar pajak pendapatan federal untuk 2017 atau 2018, meskipun berutang pajak lebih dari $100.000 setiap tahun.
Selain itu, pada Oktober 2018 Hunter memiliki senjata api meskipun tahu dia adalah pengguna yang melanggar hukum dan kecanduan zat yang dikendalikan, kata kantor Weiss.
Jika terbukti bersalah, Hunter Biden menghadapi hukuman maksimal 12 bulan penjara untuk setiap tuduhan pajak dan hukuman maksimal 10 tahun penjara atas tuduhan senjata api, tetapi kantor Weiss mencatat bahwa hukuman sebenarnya yang ditentukan oleh hakim biasanya kurang dari hukuman maksimum.
Kantor Weiss menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung, meskipun Chris Clark, pengacara Biden, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Dengan pengumuman dua perjanjian antara klien saya, Hunter Biden, dan Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Delaware, itu adalah pemahaman saya bahwa penyelidikan lima tahun terhadap Hunter telah diselesaikan."
Clark menambahkan: "Saya tahu Hunter percaya bahwa penting untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dia buat selama masa kekacauan dan kecanduan dalam hidupnya. Dia berharap untuk melanjutkan pemulihannya dan bergerak maju."
Gedung Putih menolak mengomentari tuduhan itu.
"Presiden dan ibu negara mencintai putra mereka dan mendukungnya saat dia terus membangun kembali hidupnya. Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut," kata Ian Sams, juru bicara Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan.
Langkah tersebut mengikuti penyelidikan panjang oleh Weiss di Delaware, di mana keluarga Biden telah mendirikan dinasti politik. Joe Biden menjabat sebagai senator AS selama 36 tahun, sebelum dia menjadi wakil presiden pada 2009, dan mendiang putranya Beau bekerja sebagai jaksa agung di sana. (Beau meninggal pada 2015.)
Weiss, jaksa tertinggi di negara bagian itu, adalah salah satu dari hanya dua pengacara AS yang tetap bekerja pada akhir tahun-tahun Trump, untuk terus mengawasi penyelidikan Hunter Biden. Partai Republik di Kongres telah menekan Departemen Kehakiman untuk menunjuk jaksa khusus dalam kasus tersebut, tetapi otoritas federal menolak gagasan itu, dengan alasan bahwa Weiss dan timnya telah bekerja dengan lancar dan bebas dari campur tangan politik.