TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Prancis merobek Al Quran di sebuah masjid di Trakia Barat, Yunani, ungkap perwakilan minoritas lokal Turki di wilayah tersebut pada Kamis. Pelaku akhirnya dibawa ke kantor polisi, menurut kantor mufti terpilih di Iskece lewat pernyataan.
Berdasarkan laporan warga setempat yang menyaksikan aksi provokatif di desa Ilica Kaplicalar (Ano Thermai) di Provinsi Iskece (Xanthi) tersebut, warga Prancis itu ditahan kepolisian Yunani.
Aksi provokatif itu dikecam keras oleh sejumlah tokoh ternama dari minoritas dan asosiasi Turki serta Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama Yunani.
Sekretaris jenderal kementerian terkait Giorgos Kalantzis melalui pernyataan mengatakan: "Bagi Yunani menghormati tempat ibadah semua komunitas agama adalah nilai yang tidak bisa dinegosiasikan."
Sebagian besar etnik minoritas Turki di Yunani, sekitar 150.000 orang, tinggal di Trakia Barat, yang di sebelah utara berbatasan dengan Bulgaria, di timur berbatasan dengan Turki, di selatan dengan Laut Aegea dan di barat dengan wilayah Makedonia Yunani.
Pilihan Editor: Iran Gantung Dua Pria Diduga Menghina Nabi Muhammad dan Membakar Al Quran
MIDDLE EAST MONITOR