TEMPO Interaktif, Washington:Pada 100 hari masa pemerintahannya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan senang namun tidak puas dengan kemajuan yang dilakukan pemerintahannya.
Obama, Rabu (29/4), mempresentasikan sebuah laporan singkat, pertama di sebuah sekolah di Missouri, wilayah satu-satunya gagal dimenangkannya dalam pemilihan umum, dan dalam konferensi pers di Ibu Kota Washington D.C.
Konferensi itu digelar sejam setelah baik senat maupun kongres mensahkan cetak biru bujet US$ 3,6 trillion atau sekitar Rp 37,894 triliun, dan pada hari yang sama angka itu memperlihatkan hasil kerja ekonomi AS, yang menyusut 6,1 persen pada paru awal.
Dengan jaminan dari hampir tujuh dari 10 warga AS yang mendukung kinerjanya, Obama mengatakan:”Kami lepas dari permulaan awal. Saya bangga dengan apa yang kami raih namun tidak puas. Saya senang dengan kemajuan namun tidak puas,” tegas Obama, Jumat (1/5).
Di antara prestasi yang diklaim prestasi yang raihnya, Obama mengatakan salah satunya adalah disahkannya paket stimulus senilai US$ 787 miliar atau sekitar Rp 8284 triliun, yang telah menyelamatkan atau menciptakan lebih dari 150 ribu lapangan pekerjaan dan menyediakan pemotongan pajak sebesar 95 persen kepada keluarga pekerja.
Dalam pernyataannya, Obama juga menyatakan senang dengan penyediaan asuransi kesehatan bagi 11 juta anak-anak dan rencana pembangunan perumahan yang telah berkontribusi pada para pemilik rumah untuk mengganti struktur keuangan pada hipoteknya, 'yang sama dengan pemotongan pajak.'
Pada waktu yang sama, Obama menegaskan 'jutaan warga AS masih menganggur dan tanpa rumah, akan seperti itu sebelum resesi berakhir.'
Obama dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44 setelah memenangkan pemilihan umum presiden pada 20 Januari 2009.
AP | BAGUS WIJANARKO