Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: Pengungsi Dunia Catat Rekor Tertinggi Sejak 1975

Reporter

image-gnews
Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan yang mencari perlindungan di Chad untuk kedua kalinya, menunggu dengan pengungsi lain untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia (WFP), di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 9 Mei 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Halime Adam Moussa, seorang pengungsi Sudan yang mencari perlindungan di Chad untuk kedua kalinya, menunggu dengan pengungsi lain untuk menerima porsi makanan dari Program Pangan Dunia (WFP), di dekat perbatasan antara Sudan dan Chad di Koufroun, Chad, 9 Mei 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rekor 110 juta orang di seluruh dunia telah dipindahkan secara paksa dari rumah mereka, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu 14 Juni 2023. Ini merupakan jumlah tertinggi sejak 1975, saat pencatatan pengungsi global dimulai.

Perang Rusia di Ukraina, pengungsi yang melarikan diri dari Afghanistan dan pertempuran di Sudan telah mendorong jumlah total pengungsi yang terpaksa mencari perlindungan di luar negeri, dan mereka yang terlantar di negara mereka sendiri, ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, kata UNHCR, badan pengungsi PBB.

Pada akhir tahun lalu, 108,4 juta orang mengungsi, kata UNHCR dalam laporan tahunan, Global Trends in Forced Displacement.

Jumlahnya naik 19,1 juta dari akhir tahun 2021 – peningkatan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1975.

Sejak saat itu, meletusnya konflik di Sudan telah memicu pengungsian lebih lanjut, mendorong total pengungsian global menjadi sekitar 110 juta orang pada Mei.

"Kami memiliki 110 juta orang yang melarikan diri karena konflik, persekusi, diskriminasi dan kekerasan, seringkali dicampur dengan motif lain – khususnya dampak perubahan iklim," kata kepala UNHCR Filippo Grandi dalam konferensi pers di Jenewa.

"Ini kenyataan menyedihkan bagi dunia kita," katanya.

Angka Kemungkinan akan Bertambah

Dari total global tahun 2022, sebanyak 35,3 juta adalah pengungsi yang melarikan diri ke luar negeri, dengan 62,5 juta mengungsi di dalam negeri. Ada 5,4 juta pencari suaka dan 5,2 juta orang lainnya – kebanyakan dari Venezuela – membutuhkan perlindungan internasional.

"Kekhawatiran saya adalah angkanya kemungkinan akan bertambah lagi," kata Grandi.

Dia mengatakan perpindahan yang membengkak tahun ini semakin dihadapkan dengan "lingkungan yang lebih tidak bersahabat, terutama ketika menyangkut pengungsi, hampir di mana-mana".

"Kepemimpinan adalah tentang meyakinkan opini publik Anda bahwa ada orang yang pantas mendapatkan perlindungan internasional," katanya.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mencatat bahwa sekitar 76 persen pengungsi melarikan diri ke negara berpenghasilan rendah dan menengah, sementara 70 persen tetap tinggal di negara tetangga.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakistan Beri Waktu hingga 1 November pada Warga Afghanistan yang Tinggal Ilegal untuk Angkat Kaki

5 jam lalu

Sejumlah anak-anak pengungsi Afghanistan belajar di dalam kelas sederhana, sebelum dimulainya acara Hari Keadilan Sosial Dunia, di sebuah sekolah darurat, Islamabad, Pakistan (16/2).  Menurut situs PBB, kesempatan bertujuan untuk mendukung upaya
Pakistan Beri Waktu hingga 1 November pada Warga Afghanistan yang Tinggal Ilegal untuk Angkat Kaki

Per 1 November 2023, Pakistan akan meminta diperlihatkan paspor yang sah dan visa pada setiap warga Afghanistan yang ingin masuk ke negara itu


Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

22 jam lalu

Pasukan cadangan Rusia yang direkrut selama mobilisasi sebagian pasukan menghadiri upacara sebelum berangkat ke zona konflik Rusia-Ukraina, di wilayah Rostov, Rusia 31 Oktober 2022. REUTERS/Sergey Pivovarov/File Foto
Rusia Rekrut 335 Ribu Tentara Baru, Tak Perlu Mobilisasi untuk Perang di Ukraina

Rusia sepanjang tahun ini telah merekrut lebih dari 335.000 orang anggota angkatan bersenjata atau unit sukarela untuk hadapi perang di Ukraina


Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

1 hari lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy (R-CA) berbicara kepada wartawan di Capitol AS setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan pemerintah sementara untuk mencegah Shutdown pemerintah segera, di Capitol Hill di Washington, AS 30 September 2023. REUTERS/ Ken  Cedeno
Masih dalam Bayangan Shutdown, Tensi Politik AS Makin Meningkat

Ancaman shutdown masih membayangi Amerika Serikat setelah satu bulan ke depan.


Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell berjabat tangan sebelum pertemuan para menteri luar negeri UE-Ukraina, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 2 Oktober 2023. Layanan pers Kementerian Luar Negeri Ukraina/Handout melalui REUTERS
Slovakia Memilih Kandidat Pro-Rusia, Ukraina Tetap Yakin Dukungan Uni Eropa Masih Kuat

Kongres AS baru-baru ini juga mengeluarkan dana bantuan perang untuk Ukraina dari RUU Belanja.


Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

1 hari lalu

Alisa Ustinova dari Kharkiv, berjalan selama pengenalan sekolah oleh seorang guru selama pertemuan sekolah di Sekolah Tadeusz Gajcy No. 58 di Warsawa, Polandia, 1 September 2022. REUTERS/Kacper Pempel
Hindari Serangan Rusia, Ukraina Bangun Sekolah Bawah Tanah Pertama di Kharkiv

Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengumumkan akan mendirikan sekolah bawah tanah pertama di Ukraina


Elon Musk Buat Meme Ejek Zelensky, Langsung Dibalas Parlemen Ukraina

1 hari lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Elon Musk Buat Meme Ejek Zelensky, Langsung Dibalas Parlemen Ukraina

Elon Musk membuat meme yang mengejek Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.


Presiden Meksiko Kecam Bantuan AS untuk Ukraina: Tak Rasional!

1 hari lalu

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador. Sumber: Reuters
Presiden Meksiko Kecam Bantuan AS untuk Ukraina: Tak Rasional!

Presiden Meksiko mengecam bantuan Amerika Serikat untuk perang Rusia Ukraina. Ia meminta dana itu untuk mendanai negara-negara Amerika Latin.


Tank Rusia yang Direbut Rusak, Tentara Ukraina Minta Tolong Layanan Pelanggan di Rusia

1 hari lalu

Militer Rusia terlihat di atas tank tempur utama T-72B3 selama latihan militer di jangkauan Kadamovsky di wilayah Rostov, Rusia 20 Desember 2021. REUTERS/Sergey Pivovarov
Tank Rusia yang Direbut Rusak, Tentara Ukraina Minta Tolong Layanan Pelanggan di Rusia

Selama perang, tentara Ukraina berhasil menyita sekitar 200 tank T-72B3 Rusia.


PBB Setujui Pengiriman Misi Keamanan ke Haiti untuk Atasi Geng Kriminal

1 hari lalu

Orang-orang membawa barang-barang mereka saat melarikan diri dari lingkungan mereka Carrefour Feuilless setelah geng mengambil alih, di Port-au-Prince, Haiti 15 Agustus 2023. REUTERS/Ralph Tedy Erol
PBB Setujui Pengiriman Misi Keamanan ke Haiti untuk Atasi Geng Kriminal

Dewan Keamanan PBB memutuskan mengirim pasukan multinasional ke Haiti yang dipimpin oleh Kenya untuk membantu memerangi geng-geng kriminal


Gibran Rakabuming Diusung Jadi Bacawapres Prabowo Subianto, Begini Tanggapan PAN

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto duduk berdampingan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam acara Hari Veteran Nasional di Solo, Kamis, 10 Agustus 2023. ANTARA/HO-Humas UNS
Gibran Rakabuming Diusung Jadi Bacawapres Prabowo Subianto, Begini Tanggapan PAN

PAN menyatakan pengusulan nama Gibran Rakabuming sebgai bacawapres sebagai hal yang biasa.