Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Langkah Terbaru Negara-negara soal Aturan Perangkat Kecerdasan Buatan

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Chatgpt. Shutterstock
Chatgpt. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence seperti ChatGPT yang dibuat OpenAI – disokong Microsoft, mempersulit upaya pemerintah negara-negara dunia menyetujui undang-undang yang mengatur penggunaan teknologi tersebut. Baik badan pengatur regulasi nasional atau internasional mengambil langkah-langkah terbaru untuk mengatasi tantangan ini.

Pemerintah Cina akan berusaha untuk memulai peraturan AI di negaranya, kata miliarder Elon Musk pada 5 Juni 2023, setelah bertemu dengan para pejabat dalam lawatannya baru-baru ini ke Negeri Tirai Bambu.

Regulator dunia maya Cina pada April lalu meluncurkan rancangan langkah-langkah untuk mengelola layanan AI generatif. Pihaknya ingin perusahaan menyerahkan penilaian keamanan kepada pihak berwenang sebelum mereka meluncurkan penawaran kepada publik.

Biro ekonomi dan teknologi informasi Cina pada  Februari, menyatakan, Beijing akan mendukung perusahaan terkemuka dalam membangun model AI yang dapat menantang ChatGPT.

Seperti Cina, Inggris mengintip kemungkinan perencanaan peraturannya. Otoritas Jasa Keuangan Inggris, salah satu dari beberapa regulator negara bagian yang ditugaskan untuk menyusun pedoman baru yang mencakup AI, sedang berkonsultasi dengan Institut Alan Turing, lembaga hukum, dan akademik lainnya untuk meningkatkan pemahamannya tentang teknologi.

Regulator persaingan dan pasar Inggris mengatakan pada Mei, pihaknya akan mulai memeriksa dampak AI pada konsumen, bisnis, dan ekonomi dan apakah kontrol baru diperlukan. London  mengatakan pada Maret pihaknya berencana untuk membagi tanggung jawab untuk mengatur AI antara regulator untuk hak asasi manusia, kesehatan dan keselamatan, dan persaingan, daripada membuat badan baru.

Kepala bidang Teknologi Uni Eropa Margrethe Vestager menilai pihaknya, juga Amerika Serikat harus mendorong industri AI untuk mengadopsi kode etik sukarela dalam beberapa bulan untuk memberikan perlindungan. Pada 31 Mei, ia mengatakan undang-undang baru tengah dikembangkan dan dapat selesai dalam beberapa minggu ke depan.

Anggota parlemen utama UE pada Mei menyetujui rancangan aturan yang lebih ketat untuk mengendalikan AI generatif dan mengusulkan larangan pengawasan wajah. Parlemen Eropa akan memberikan suara pada draf Undang-Undang Kecerdasan Buatan Uni Eropa pada Juni.

Organisasi Konsumen Eropa (BEUC) telah menyampaikan keprihatinan tentang ChatGPT dan chatbot AI lainnya. Ia meminta badan perlindungan konsumen UE untuk menyelidiki teknologi dan potensi bahaya bagi individu.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada 12 Juni, 2023, mendukung proposal beberapa eksekutif AI untuk pembentukan agensi pengawas AI seperti Badan Energi Atom Internasional. Ia mencatat bahwa "hanya negara anggota yang dapat membuatnya, bukan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa".

Di sisi lain, Amerika Serikat, masih mencari masukan mengenai regulasi AI. Kepala Komisi Perdagangan Federal AS mengatakan pada Mei bahwa badan tersebut berkomitmen untuk menggunakan undang-undang yang ada untuk mengawasi beberapa bahaya AI, seperti meningkatkan kekuatan perusahaan dominan dan penipuan "pengisian turbo".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senator Michael Bennet memperkenalkan RUU pada April yang akan membentuk gugus tugas untuk melihat kebijakan AS tentang AI, dan mengidentifikasi cara terbaik untuk mengurangi ancaman terhadap privasi, kebebasan sipil, dan proses hukum. Sedangkan Pemerintahan Biden pada awal April mengatakan sedang mencari komentar publik tentang langkah-langkah akuntabilitas potensial untuk sistem AI.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

3 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
KTT REAIM di Seoul Serukan Kontrol Manusia pada Penggunaan AI di Bidang Militer

Kontrol manusia tetap dipertahankan dalam AI di militer agar mencegah penggunaan yang memicu penyebaran senjata pemusnah massal.


60 Negara Dukung Cetak Biru Kecerdasan Buatan dalam Militer

3 hari lalu

Para pembicara termasuk Dr. Radha Plumb, Kepala Pejabat Digital dan Kecerdasan Buatan, Departemen Pertahanan AS (ketiga dari kiri), membahas penggunaan AI yang bertanggung jawab dalam sesi pleno di KTT Responsible AI in the Military Domain (REAIM) di Seoul, Korea Selatan, 9 September 2024. Yonhap via REUTERS
60 Negara Dukung Cetak Biru Kecerdasan Buatan dalam Militer

HRW mengkritik penggunaan Kecerdasan Buatan dalam serangan-serangan Israel ke Gaza.


NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

3 hari lalu

Kapsul Starliner milik Boeing turun melalui atmosfer Bumi pada 7 September 2024, menuju pendaratan yang mengakhiri misi Uji Terbang Awaknya. (Kredit gambar: NASA)
NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.


Begini Kedekatan Donald Trump dan Elon Musk Hingga Janjikan Jabatan Penting

4 hari lalu

Donald Trump dan Elon Musk. REUTERS
Begini Kedekatan Donald Trump dan Elon Musk Hingga Janjikan Jabatan Penting

Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjanjikan jabatan penting untuk diisi oleh Elon Musk jika ia memenangkan Pilpres AS 2024.


Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

5 hari lalu

Ilustrasi dok. Telkomsel
Telkom Sematkan AI pada Chatbot OCA

Kegiatan ini dirancang sebagai wadah untuk mempromosikan produk fashion dan kerajinan lokal, serta melestarikan budaya daerah


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

7 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.


OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

7 hari lalu

OCA Automated Interaction (OCA AI) hadir dengan teknologi AI untuk membalas chat secara otomatis, membantu pelaku usaha mengefisienkan pemanfaatan karyawan dan fokus pada hal strategis. Dok. Telkom
OCA Gunakan AI untuk Layanan Chatbot yang Lebih Pintar

Teknologi mutakhir di OCA AI mampu membalas chat secara pintar dan otomatis, sehingga dapat mengurangi keterlibatan manusia dalam membalas pesan atau menangani keluhan secara manual.


Elon Musk Bikin X TV, Aplikasi Telah Tersedia Versi Beta

7 hari lalu

Ilustrasi untuk aplikasi X TV. Foto : X
Elon Musk Bikin X TV, Aplikasi Telah Tersedia Versi Beta

Elon Musk telah menginformasikan uji aplikasi X TV lewat akun X miliknya pada 3 September lalu.


Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

8 hari lalu

Donald Trump dan Elon Musk. REUTERS
Jika Trump Jadi Presiden, Ini Jabatan untuk Elon Musk

Trump mengatakan komisi ini yang bakal dipimpin Elon Musk akan mengaudit seluruh pemerintah federal dan menyarankan "reformasi drastic".


X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

8 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
X Memperkenalkan Fitur Edit Pesan

Media sosial X milik Elon Musk meluncurkan fitur edit pesan untuk pengguna iOS