TEMPO.CO, Jakarta - Bendungan Kakhovka diledakkan oleh pasukan Rusia untuk mencegah pasukan Ukraina maju ke wilayah Kherson selatan, kata wakil menteri pertahanan Hanna Maliar, Minggu, 11 Juni 2023.
Ukraina menuduh pasukan Rusia meledakkan bendungan dari dalam pembangkit listrik tenaga air terkait. Situs tersebut telah berada di bawah pendudukan Rusia sejak minggu-minggu awal invasi Rusia pada Februari tahun lalu.
Moskow menyalahkan penghancuran bendungan di Ukraina. Masing-masing pihak menuduh yang lain menembaki warga sipil saat upaya penyelamatan dilakukan.
"Ledakan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka tampaknya dilakukan dengan tujuan mencegah Pasukan Pertahanan Ukraina melancarkan serangan di sektor Kherson," kata Maliar di aplikasi perpesanan Telegram.
Dia mengatakan tindakan tersebut, yang menimbulkan banjir besar yang menggenangi kota dan desa, menjebak penduduk dan menyapu rumah-rumah, juga bertujuan untuk membantu pengiriman pasukan cadangan Rusia ke daerah Zaporizhzhia dan Bakhmut.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Sabtu, mengatakan bahwa operasi serangan balasan dan defensif sedang berlangsung di Ukraina.
Dia tidak memberikan rincian. Seorang juru bicara militer mengatakan bahwa serangan balik pasukan Ukraina telah maju hingga 1.400 meter di sejumlah bagian garis depan dekat kota timur Bakhmut.
Angkatan Darat Ukraina, Minggu, mengatakan bahwa tentara dari Brigade Perburuan Terpisah ke-68 telah membebaskan desa Blahodatne di wilayah Donetsk.
Mereka tidak memberikan rincian tetapi video yang diterbitkan menunjukkan beberapa tentara Ukraina menancapkan bendera Ukraina di jendela sebuah bangunan yang rusak berat.
"Penjajah bertahan sampai akhir, tetapi tidak dapat menahan serangan serigala yang tak terkendali!", kata Pasukan itu di Facebook. Reuters tidak dapat segera memverifikasi pernyataan tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: Prigozhin: Grup Wagner Tidak Akan Tanda Tangan Kontrak dengan Menhan Rusia