TEMPO.CO, Jakarta - Tentara bayaran Rusia yang paling kuat, Minggu, 11 Juni 2023, mengatakan bahwa para pejuang Wagnernya tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu hanya beberapa jam setelah kementerian pertahanan berusaha membawa detasemen sukarelawan di bawah pengaruhnya.
Yevgeny Prigozhin, pendiri Grup Wagner, telah berulang kali menyerang petinggi militer Presiden Vladimir Putin atas apa yang dia anggap sebagai pengkhianatan karena gagal berperang dengan layak di Ukraina.
Baik Shoigu maupun Kepala Staf Umum Valery Gerasimov tidak mengomentari penghinaan dan kritik Prigozhin di depan umum.
Tetapi kementerian pertahanan pada Sabtu mengatakan Shoigu telah memerintahkan semua "detasemen sukarelawan" untuk menandatangani kontrak dengan kementeriannya pada akhir bulan, sebuah langkah yang menurut kementerian akan meningkatkan efektivitas tentara Rusia.
Meskipun kementerian pertahanan tidak menyebut Wagner dalam pernyataan publiknya, media Rusia melaporkan bahwa itu adalah upaya Shoigu untuk membuat tentara bayaran tunduk.
"Wagner tidak akan menandatangani kontrak apa pun dengan Shoigu," kata Prigozhin menanggapi permintaan komentar atas perintah Shoigu.
Prigozhin mengatakan Wagner diintegrasikan ke dalam sistem keseluruhan dan sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia tetapi struktur komandonya yang sangat efisien akan rusak dengan melapor ke Shoigu.
"Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik," kata Prigozhin, menambahkan bahwa Wagner mengoordinasikan tindakannya di Ukraina dengan Jenderal Sergei Surovikin, yang dijuluki "Armageddon Umum" oleh media Rusia.
REUTERS
Pilihan Editor: Emmanuel Macron Ingatkan Iran Jangan Kirim Drone ke Rusia