TEMPO.CO, Jakarta - Hari-hari awal serangan balasan Ukraina minggu ini dibayangi oleh bencana kemanusiaan yang sangat besar setelah penghancuran bendungan Kakhovka yang biasanya menahan air Sungai Dnipro yang membelah Ukraina.
Ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah yang terendam banjir di zona perang, cagar alam yang luas telah musnah dan kerusakan sistem irigasi kemungkinan akan melumpuhkan pertanian di sebagian besar Ukraina selatan selama beberapa dekade. Kyiv mengatakan sedikitnya empat orang tewas dan 13 orang hilang.
Dinas keamanan Ukraina merilis rekaman pada hari Jumat, 9 Juni 2023, tentang panggilan telepon yang disadap di mana seorang tentara Rusia mengaku kepada pria lain bahwa kelompok sabotase Rusia telah meledakkan bendungan. Moskow mengatakan Ukraina menyabotase itu.
Negara-negara Barat mengatakan mereka masih mengumpulkan bukti tetapi berpendapat bahwa Ukraina tidak akan memiliki alasan untuk menimbulkan bencana yang menghancurkan pada dirinya sendiri, terutama saat pasukannya melakukan serangan balik.
Di Hola Prystan di sisi sungai yang diduduki Rusia, penyelamat mengevakuasi penduduk dengan perahu karet. Penduduk desa membawa hewan peliharaan atau anak kecil ke tempat yang aman.
“Rumah kami terbawa arus air yang deras,” kata seorang perempuan bernama Oksana, yang dievakuasi dengan perahu bersama putri remajanya dan dua anjing mereka.
Beberapa kerabat orang di daerah banjir yang dikuasai Rusia mengatakan orang yang mereka cintai masih terjebak di atap dengan persediaan makanan semakin menipis. Koordinator Kemanusiaan di Ukraina Denise Brown mengatakan PBB tidak memiliki akses ke daerah-daerah itu, menambahkan bahwa sekitar 17.000 orang terkena dampak di daerah-daerah yang dikuasai Ukraina, dengan jumlah yang berubah "dari menit ke menit".
Sungai Dnipro membelah dua sisi, yang saling menuduh melakukan penembakan di atasnya, mengganggu upaya penyelamatan. Kremlin mengatakan penembakan Ukraina telah membunuh orang termasuk seorang wanita hamil, namun tidak menunjukkan bukti.
REUTERS
Pilihan Editor Dua Balita Korban Serangan Pisau di Annecy, Prancis, dalam Kondisi Stabil