TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Metropolitan London meminta maaf kepada komunitas LGBT+ kota atas kegagalan di masa lalu, menanggapi seruan dari kelompok aktivis yang menyatakan sebagai "korban homofobik."
Komisaris Mark Rowley, perwira polisi paling senior di negara itu, menyampaikan permintaan maaf tersebut dalam sebuah surat yang ditujukan kepada juru kampanye hak-hak gay Peter Tatchell dan diterbitkan oleh yayasan Tatchell.
"Saya minta maaf kepada semua komunitas yang telah kami kecewakan atas kegagalan di masa lalu dan berharap untuk membangun Met baru untuk London, yang dapat dibanggakan oleh semua warga London," kata Rowley. "Saya jelas bahwa ada banyak yang harus kita lakukan."
Tatchell mengutip penganiayaan pada 1950-an ketika homoseksualitas laki-laki ilegal di Inggris, dan mengatakan perlakuan buruk terus berlanjut dalam beberapa dekade sejak dekriminalisasi pada 1967.
"Jika polisi mengatakan mereka telah berubah, mereka harus menunjukkannya dengan mengakui kesalahan masa lalu," kata Tatchell.
Permintaan maaf itu datang kurang dari tiga bulan setelah tinjauan independen terhadap kepolisian, yang memiliki lebih dari 43.000 petugas dan staf, menganggapnya rasis, misoginis, dan homofobik secara institusional.
Rowley juga mengatakan Met akan menerbitkan rencana baru untuk LGBT + London dan berjanji untuk memulihkan petugas penghubung komunitas LGBT + di seluruh ibu kota.
REUTERS
Pilihan Editor Berdalih Mencari Penyerang, Tentara Israel Serbu kota Ramallah, Palestina