TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan bahwa militer dan badan intelijen Inggris sedang menyelidiki keterlibatan Rusia dalam peledakkan bendungan Kakhovka di Ukraina selatan. Namun Inggris tak mau segera menyimpulkan karena belum ada penilaian yang pasti.
Sunak menggambarkan bendungan Kakhovka yang dikuasai Rusia sebagai “serangan terbesar terhadap infrastruktur sipil” sejak awal perang. Ia menambahkan jika Moskow bertanggung jawab, maka akan menunjukkan titik terendah baru dari invasi Rusia ke Ukraina.
"Badan militer dan intelijen kami sedang melihatnya, tetapi yang tidak bisa saya katakan adalah apakah itu disengaja," kata Sunak dalam perjalanan ke Amerika Serikat untuk kunjungan bilateral dan pertemuan dengan Presiden Joe Biden.
“Serangan terhadap infrastruktur sipil mengerikan dan salah. Kami telah melihat contoh sebelumnya dalam konflik ini sejauh ini, tetapi terlalu dini untuk mengatakan secara pasti,” ujarnya.
Sunak mengatakan akan membahas situasi di Ukraina dengan Biden pada pertemuan Gedung Putih pada Kamis, 8 Juni 2023. Namun menurut dia, situasi di Ukraina adalah tanggapan langsung atas kemanusiaan.
Inggris telah menempatkan sumber daya dan dana untuk mendukung PBB serta Palang Merah di Ukraina. Kedua badan ini untuk membantu evakuasi dan tanggap darurat lainnya. “Kami sudah memikirkan situasi seperti ini sebelumnya, dan saya senang bahwa Inggris terus mendukung Ukraina dengan berbagai cara,” kata Sunak.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengecam penghancuran bendungan Kakhovka sebagai tindakan menjijikkan. “Sengaja menyerang infrastruktur sipil secara eksklusif adalah kejahatan perang,” tulisnya di media sosial. Ia menjanjikan dukungan untuk Kyiv dan mereka yang terkena dampak.
Bendungan Kakhovka di wilayah Ukraina selatan hancur akibat ledakan. Militer Ukraina menuduh pasukan Rusia meledakkan bendungan besar tersebut. Sebaliknya, pejabat yang ditempatkan di bagian wilayah Kherson yang dikuasai Rusia, menyalahkan bendungan itu hancur akibat penembakan oleh Ukraina.
"(Waduk) Kakhovka diledakkan oleh pasukan pendudukan Rusia," kata komando selatan Angkatan Bersenjata Ukraina pada Selasa, 6 Juni 2023, di halaman Facebook-nya. "Skala kehancuran, kecepatan dan volume air, kemungkinan area genangan sedang diklarifikasi," kata tentara.
Administrasi militer Ukraina untuk wilayah Kherson meminta penduduk di beberapa desa sekitar sungai Dnipro untuk mengungsi. Permukaan air naik setelah bendungan dihancurkan.
“Tingkat air naik dan setiap orang yang berada di zona bahaya harus mematikan semua peralatan listrik, mengambil dokumen dan hal-hal penting, merawat orang yang dicintai dan hewan peliharaan, ikuti instruksi penyelamat dan polisi,” kata pemerintah di saluran pesan Telegram.
Menurut Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengadakan pertemuan darurat dewan keamanan nasional setelah serangan terhadap bendungan itu. Zelensky menuduh "teroris Rusia" menghancurkan bendungan. “Tidak boleh ada satu meter pun yang diserahkan kepada mereka (Rusia), karena mereka menggunakan setiap meter untuk teror,” ujar Zelensky dalam sebuah tweet.
Bendungan Nova Kakhovka berperan penting dalam memasok air dan irigasi untuk Krimea yang diduduki Rusia. Sementara menurut Rusia, penghancuran bendungan sebagai cara mempersulit pasukan Ukraina menyeberangi sungai Dnipro dan memasuki Krimea dalam serangan darat.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan Editor: 29 Juta Warga Pilih Bertahan di Ukraina