TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada sahabatnya, Recep Tayyip Erdogan yang menang dalam Pemilu Turki putaran kedua pada hari Minggu, 28 Mei 2023. Putin mengatakan bahwa kemenangan itu adalah bukti bahwa rakyat Turki menghargai kebijakan luar negeri independen Erdogan.
"Kemenangan pemilu adalah hasil alami dari kerja tanpa pamrih Anda sebagai kepala Republik Turki, bukti nyata dukungan rakyat Turki atas upaya memperkuat kedaulatan negara dan menjalankan kebijakan luar negeri yang independen," kata Putin dalam sebuah pesan kepada Erdogan.
Baca juga:
"Kami sangat menghargai kontribusi pribadi Anda untuk memperkuat hubungan persahabatan Rusia-Turki dan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang," kata Putin.
Putin mengatakan dia sangat mementingkan proyek bersama seperti pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu Turki, yang sedang dibangun oleh kelompok energi negara Rusia Rosatom, dan pusat gas yang diusulkan Putin di Turki.
Presiden Belarus Alexander Lukashenko, sekutu setia Putin di antara negara-negara bekas Soviet, juga menyampaikan ucapan selamat kepada Erdogan yang menang Pemilu Turki. Ia memuji Erdogan karena menjaga stabilitas setelah gempa bumi awal tahun ini.
"Saya menganggap Anda sebagai tokoh politik yang kuat dan layak serta teman baik Belarusia," kata Lukashenko dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor persnya.
"Kami memiliki kepentingan yang sama dalam meredakan situasi internasional, menegakkan keamanan pangan, dan penyelesaian perselisihan secara damai."
Ucapan selamat juga datang dari Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia mengatakan Prancis dan Turki memiliki tantangan besar untuk dihadapi bersama.
Presiden Iran, Israel, dan Raja Saudi termasuk di antara para pemimpin Timur Tengah yang memberi selamat. Selama bertahun-tahun Erdogan berselisih dengan banyak pemerintah di kawasan itu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, Erdogan telah mengambil sikap yang lebih damai ke negara-negara Timur Tengah termasuk Israel.
Dengan kemenangannya itu Erdogan berkuasa lebih dari 20 tahun. Hasil resmi menunjukkan Erdogan menang Pemilu Turki dengan meraih 52,1 persen suara. Sedangkan penantangnya Kemal Kilicdaroglu memenangkan 47,9 persen suara.
Pemilihan tersebut merupakan salah satu yang paling penting bagi Turki. Partai oposisi sebelumnya percaya memiliki peluang kuat untuk menggulingkan Erdogan setelah popularitasnya dilanda krisis akibat menjulangnya biaya hidup.
Sebaliknya, kemenangan memperkuat citra Erdogan yang tak terkalahkan. Ia telah mengubah kebijakan domestik, ekonomi, keamanan, dan luar negeri di negara anggota NATO berpenduduk 85 juta orang itu.
REUTERS
Pilihan Editor: Rusia Ingatkan Barat Tak Bermain Api Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina