TEMPO Interaktif, Meksiko: Pemerintah Meksiko mengatakan 81 orang diperkirakan tewas karena wabah virus flu babi pada manusia. Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah dalam upaya menghentikan penularan penyakit yang menurut Badan Kesehatan Dunia ((WHO) bisa menjadi pendemi.
Kasus yang diduga atau telah dipastikan flu babi pada manusia juga dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan tempat lain. Setidaknya pada kasus yang telah dipastikan terlihat satu versi baru virus H1N1 - penyakit yang biasanya menjangkiti babi dan secara sporadis menular pada manusia.
H1N1 adalah jenis virus yang menyebabkan wabah flu musiman pada manusia, namun versi yang baru ditemukan ini memuat materi genetik dari versi yang biasanya ada pada babi dan unggas. Saat ini belum ditemukan vaksin untuk jenis baru ini namun pada kasus parah penyakit itu bisa diatasi dengan obat anti viral.
Masih belum jelas keefektifan vaksin flu yang ada dalam melindungi manusia terhadap virus jenis baru ini, karena secara genetik berbeda dengan virus flu lainnya. Virus yang menyerang pernapasan ini menular lewat batuk atau bersin.
Meski sejauh ini kasus kematian akibat virus baru itu hanya terjadi di Meksiko, penyakit itu telah menyebar ke Amerika Serikat dan dugaan penularan pada manusia juga ditemukan di tempat lain. Sebanyal 11 orang di Amerika Serikat dikonfirmasi terjangkit flu babi. Delapan kasus di satu sekolah menengah atas New York tengah diselidiki, dan 200 murid sakit ringan dengan gejala flu.
Berikutnya 21 murid dan tiga guru di Selandia Baru, sebagian memiliki gejala flu, yang baru kembali dari Meksico dikarantina dan diperiksa. Satu rumah sakit di Inggris yang memeriksa satu awak pesawat menyatakan tidak menemukan kasus flu burung.
BBC