TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina, Senin, 15 Mei 2023, memuji kemajuan medan perang substansial pertamanya dalam enam bulan ketika Presiden Volodymyr Zelensky memenangkan janji untuk drone jarak jauh baru di Inggris untuk menambah jangkauan senjata Barat untuk serangan balasan terhadap penjajah Rusia .
Sejak pekan lalu, militer Ukraina telah mulai memukul mundur pasukan Rusia ke dalam dan sekitar kota Bakhmut yang diperebutkan, operasi ofensif signifikan pertamanya sejak pasukannya merebut kembali kota selatan Kherson pada November.
"Kemajuan pasukan kami di sepanjang arah Bakhmut adalah keberhasilan pertama dari tindakan ofensif dalam mempertahankan Bakhmut," kata Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, Komandan Pasukan Darat, dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.
"Beberapa hari terakhir telah menunjukkan bahwa kami dapat bergerak maju dan menghancurkan musuh bahkan dalam kondisi yang sangat sulit," katanya. "Kami bertempur dengan sumber daya yang lebih sedikit daripada musuh. Pada saat yang sama, kami dapat merusak rencana mereka."
Dalam informasi terbaru dari medan perang, Senin, Staf Umum Angkatan Darat Ukraina mengatakan pasukan Rusia berupaya memberi tekanan dengan dukungan penembakan-penembakan untuk merebut wilayah tetapi gagal maju di sekitar desa Ivanivske di pinggiran barat kota.
Pertempuran merebut Bakhmut telah menjadi perang terpanjang dan paling berdarah dan memiliki makna penting bagi Rusia, yang tidak memiliki hadiah lain untuk dipamerkan dalam perang musim dingin yang menelan ribuan nyawa.
Selama setengah tahun terakhir, Kyiv bertahan sementara Moskow meningkatkan misi perangnya, mengirim ratusan ribu tentara cadangan dan tentara bayaran baru ke dalam pertempuran darat paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Kyiv sekarang sedang mempersiapkan serangan balasan menggunakan ratusan tank baru dan kendaraan lapis baja yang dikirim oleh negara-negara Barat sejak awal 2023, yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah keenam Ukraina yang diklaim Moskow telah dianeksasi.