Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Ciri-ciri Flu Babi Afrika, dari Demam Tinggi Hingga Diare

Reporter

image-gnews
Babi Pigcasso bersiap melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Afrika Selatan, Kamis, 21 Februari 2019. Pigcasso menjadi hewan pertama di dunia yang pernah menyelenggarakan pameran lukisannya sendiri. REUTERS
Babi Pigcasso bersiap melukis di Farm Sanctuary di Franschhoek, Afrika Selatan, Kamis, 21 Februari 2019. Pigcasso menjadi hewan pertama di dunia yang pernah menyelenggarakan pameran lukisannya sendiri. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaVirus Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) ditemukan di peternakan PT Indo Tirta Suaka (ITS) Pulau Bulan, Batam. Imbasnya, pemerintah Singapura mulai menghentikan impor babi hidup dari Indonesia sementara pada April 2023 lalu. Meski banyak ahli yang menyebut penyakit ini tidak dapat menular ke manusia, masyarakat tentu tetap merasa khawatir. Lantas, bagaimana ciri-ciri Flu Babi Afrika? 

Apa itu Flu Babi Afrika?

Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), Flu Babi Afrika adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang babi ternak dan liar dengan tingkat kematian mencapai 100 persen. Virus ini sangat resisten terhadap lingkungan, sehingga dapat bertahan hidup di pakaian bahkan pada produk olahan daging babi. 

Virus ini diklaim tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, tetapi berdampak buruk terhadap populasi babi dan perekonomian. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada vaksin yang secara efektif melawan ASF. Sementara itu, daging bagi menjadi sumber utama protein hewani global dengan persentase 35 persen. 

Ciri-ciri Flu Babi Afrika

Layanan Inspeksi Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengatakan bahwa Flu Babi Afrika ditemukan di negara-negara di seluruh dunia. Baru-baru ini, telah menyebar ke Republik Dominika dan Haiti. ASF juga menyebar ke Cina, Vietnam, Mongolia, dan beberapa bagian Uni Eropa. 

Gejala Flu Babi Afrika pada ternak dapat ditandai dengan:

-        Demam tinggi.

-        Lemas.

-        Nafsu makan menurun.

-        Kulit merah, lesi kulit, atau berjerawat.

-        Diare.

-        Muntah.

-        Ciri-ciri Flu Babi Afrika juga berupa batuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-        Kesulitan bernapas. 

Cara Penyebaran Flu Babi Afrika

Tanpa disadari, wisatawan internasional berpotensi membawa pulang penyakit setelah berkunjung dari negara yang terjangkit ASF, terutama jika datang ke peternakan. Beberapa makanan yang terbuat dari daging babi juga menjadi sumber penyebaran virus. Maka dari itu, USDA mengimbau masyarakat dunia untuk melakukan beberapa hal, diantaranya:

- Bersihkan atau disinfeksi pakaian hingga sepatu yang dikenakan di sekitar babi.

- Jangan pergi ke peternakan, pasar ternak, gudang penjualan, sirkus, kebun binatang, toko hewan peliharaan, atau fasilitas hewan lainnya sementara waktu. 

Perbedaan Flu Babi Afrika dengan Flu Babi Biasa

Menurut Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania, Flu Babi Afrika dan demam babi klasik (Classical Swine Fever atau CSF) secara klinis serupa, tidak dapat dibedakan secara mudah di lapangan, serta perlu pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis. Meski begitu, kedua penyakit disebabkan oleh virus yang sama sekali tidak sama. 

CSF sering dikenal sebagai Hog Cholera diakibatkan oleh virus dari genus pestivirus atau famili Flaviviridae. Virus ini berkerabat dekat dengan virus penyebab diare, virus bovine (menyerang mukosa) pada sapi, dan penyakit perbatasan (hairy shaker disease) domba. 

Flu Babi Afrika dan Flu Babi Biasa dapat diketahui dengan melihat ciri-ciri klinis, seperti demam, tidak bersemangat, kehilangan nafsu makan, bercak (merah, ungu, atau biru) pada telinga, hidung, dan area badan lainnya, muntah, diare berdarah, batuk, kesulitan bernapas, hingga keguguran pada induk babi. 

Wabah CSF tersebar luas di Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan sebagian di Eropa. Sementara ASF hadir pertama kali di Afrika sub-Sahara dan Eropa timur. Pada September 2018, penyakit ini terdeteksi di Belgia dan terus ditemukan secara berjeda. 

Itulah ciri-ciri Flu Babi Afrika yang tidak menyerang manusia. Meski begitu, para ahli mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan menghindari kontak langsung dengan hewan ini. Semoga bermanfaat. 

Pilihan editor: Bedanya African Swine Fever dengan Flu Babi, Ini Kata Kemenkes

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

1 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

21 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

32 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.


Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya


Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra
Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.


Dosen UPI Bandung Kembangkan Vaksin Matematika untuk Siswa SD-SMP

5 Januari 2024

Alat peraga berupa kartu permainan yang disebut Vaksin Matematika untuk membantu belajar siswa kelas 1-9. (Dokumentasi: UPI Bandung)
Dosen UPI Bandung Kembangkan Vaksin Matematika untuk Siswa SD-SMP

Dosen peneliti di UPI mengembangkan dan memproduksi alat peraga Matematika yang disebut Vaksin Matematika.


Epidemiolog Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Menginfeksi dan Bermutasi Cepat karena Hal Ini

24 Desember 2023

Warga melakukan vaksin Covid-19 dengan jenis vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Epidemiolog Ungkap Varian Covid-19 JN.1 Menginfeksi dan Bermutasi Cepat karena Hal Ini

Covid-19 varian JN.1 lebih cepat menginfeksi sehingga pertumbuhan kasus kian bertambah.