Militer Berpotensi Masih dalam Pemerintahan
Meskipun hasil pemilihan awal tampaknya menjadi pukulan telak bagi militer dan sekutunya, mereka masih dapat berperan dalam pemerintahan. Aturan parlementer yang berpihak dan beberapa pialang kekuasaan masih berpengaruh di belakang mereka.
Move Forward didorong oleh gelombang minat di kalangan pemuda atas agenda liberal dan janji perubahan yang berani, termasuk memecah monopoli dan mereformasi undang-undang yang menghina monarki.
Partai membuat terobosan dibanding beberapa kubu konservatif. Ia menambahkan dimensi baru pada perebutan kekuasaan yang selama bertahun-tahun berpusat pada keluarga miliarder Shinawatra, kekuatan pendorong di belakang Pheu Thai, dan pembentukan pro-militer, yang menghasilkan dua dekade kegaduhan yang terus berlangsung.
Pita mengatakan Move Forward akan melanjutkan rencananya untuk mengubah undang-undang lese majeste yang ketat terhadap penghinaan terhadap monarki. Para kritikus menilai itu telah digunakan untuk membungkam kebebasan berbicara. Istana Thailand tidak mengomentari hukum atau penggunaannya.
Undang-undang menghukum penghinaan yang dirasakan hingga 15 tahun penjara, dengan ratusan orang menghadapi dakwaan. Beberapa di antaranya berada dalam penahanan pra-sidang.
Pita mengatakan parlemen akan menjadi forum yang tepat untuk mengupayakan amandemen undang-undang tersebut.
"Kami akan menggunakan parlemen untuk memastikan bahwa ada diskusi komprehensif dengan kedewasaan, dengan transparansi tentang bagaimana kami harus bergerak maju dalam hubungan antara monarki dan massa," katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Utusan Khusus China Memulai Tur Perdamaian ke Ukraina, Rusia dan Eropa