TEMPO.CO, Jakarta - Pita Limjaroenrat mengundurkan diri sebagai pemimpin partai progresif Thailand Move Forward pada Jumat 15 September 2023. Ini beberapa bulan setelah partai itu meraih kemenangan elektoral yang menakjubkan dalam agenda reformasi anti-kemapanan yang mengancam akan menjungkirbalikkan status quo politik.
“Saya ingin mengizinkan anggota parlemen lain untuk mengambil peran sebagai pemimpin oposisi,” kata Pita di Facebook. “Tetapi dalam posisi apa pun, saya akan bekerja dengan Move Forward dan orang-orang semaksimal kemampuan saya.”
Pita, 43 tahun, lulusan Harvard, dua kali ditolak oleh parlemen dalam upayanya untuk menjadi perdana menteri ketika para senator yang ditunjuk militer membentuk barisan untuk menghentikan Move Forward. Beberapa di antaranya karena rencana kontroversial partai itu untuk mengmendemen undang-undang yang mengisolasi monarki dari kritik.
Pita yang karismatik telah memimpin jajak pendapat pra-pemilu sebagai pilihan utama perdana menteri Thailand. Namun, ia menghadapi sejumlah tantangan hukum dan legislatif yang menurutnya dirancang untuk menghalanginya dari kekuasaan.
Dia saat ini diskors dari parlemen Thailand karena kasus pengadilan mengenai kelayakannya untuk mencalonkan diri. Hal ini berasal dari saham yang dia miliki di sebuah perusahaan media, yang melanggar aturan pemilu. Pita membantah melakukan kesalahan.
“Saya akan terus bekerja sama dengan Move Forward dan sesama warga dengan segenap kekuatan saya untuk mendorong perubahan yang kita harapkan,” ujarnya.
Partai Move Forward adalah kejutan besar dalam pemilu Mei, yang memukul partai-partai yang didukung oleh kekuatan militer dan pendukung kerajaan, sebelum dilarang membentuk pemerintahan oleh anggota parlemen konservatif.
Move Forward saat ini mewakili mayoritas oposisi di parlemen, tetapi partai ini akan tetap memiliki pengaruh politik yang besar setelah meraih mayoritas kursi di dan sekitar Bangkok, serta pusat-pusat metropolitan penting dan beberapa kubu konservatif.
Pilihan Editor: Parlemen Thailand Tunda Pemilihan PM, Koalisi Oposisi Pecah
REUTERS