TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat mengatakan pada Kamis pekan lalu, 11 Mei 2023, bahwa pihaknya telah secara resmi menghapus pembatasan yang sebelumnya melarang pria gay dan biseksual menjadi pelaku donor darah. Dalam siaran pers, FDA mengatakan akan merekomendasikan serangkaian pertanyaan berbasis risiko individu yang akan sama untuk setiap pendonor darah, terlepas dari orientasi seksual, jenis kelamin, atau jenis kelamin mereka.
Mereka yang melakukan seks anal dengan pasangan seksual baru, atau lebih dari satu pasangan seksual, dalam tiga bulan terakhir akan diminta menunggu untuk menjadi donor darah. "Penerapan rekomendasi ini akan menjadi tonggak penting bagi agensi dan komunitas LGBTQI+," kata Dr. Peter Marks, direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis FDA, dalam rilisnya. Dengan aturan baru itu, sebagian besar pria gay dan biseksual yang menjalin hubungan monogami dengan seorang pria tidak lagi harus menahan diri dari seks untuk menyumbangkan darah.
Sebelumnya dalam pedoman untuk donor darah yang terakhir diperbarui pada 2020, FDA menyatakan bahwa pria yang berhubungan seks dengan pria diperbolehkan mendonorkan darah setelah masa penangguhan tiga bulan. Selama tiga bulan itu, mereka menahan diri untuk tidak berhubungan seks dengan pria lain.
Sementara jumlah orang yang memenuhi syarat untuk donor darah telah bertambah. FDA mengatakan akan terus memantau keamanan pasokan darah.
Pembatasan donor darah sudah ada sejak awal epidemi AIDS dan dirancang untuk melindungi suplai darah dari HIV. Pada awalnya, pria gay dan biseksual dilarang sama sekali untuk mendonorkan darah. Seiring waktu, FDA akhirnya melonggarkan larangan seumur hidup. Namun FDA masih mempertahankan beberapa batasan.
Baca juga:
Perubahan tersebut disambut baik dari para advokat, kelompok medis, dan bank darah. "Pergeseran menuju penilaian donor individu ini memprioritaskan keamanan pasokan darah Amerika sambil memperlakukan semua donor dengan keadilan dan rasa hormat yang pantas mereka terima," kata Kate Fry, CEO America's Blood Centers, sebuah organisasi nirlaba yang menyatukan komunitas berbasis dan independen. pusat darah, dalam sebuah pernyataan .
NPR.ORG