Perseteruan Lama
Prigozhin, yang telah lama berseteru dengan kementerian pertahanan, membuat serangkaian pernyataan emosional dalam beberapa hari terakhir, mengumumkan bahwa pasukannya akan mundur dari Bakhmut karena masalah amunisi sebelum mengatakan mereka akan tinggal, dan kemudian kembali mengisyaratkan kemungkinan mereka pergi.
Dia membuat komentar samar tapi kasar tentang mereka yang bertanggung jawab secara keseluruhan atas perang Rusia di Ukraina, Selasa, merujuk secara ambigu pada sosok "kakek" yang mendapat kesan keliru bahwa semuanya berjalan baik dengan "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina.
Prigozhin sebelumnya mencemooh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov, kepala Staf Umum, tetapi menghindari semua kritik pribadi terhadap Presiden Vladimir Putin.
Analis mengatakan perilakunya yang tidak menentu tampak seperti upaya untuk mencoba menangkis kesalahan karena kurang berhasil – pertempuran untuk Bakhmut sudah memasuki bulan ke-10 – dan menyebarkan disinformasi.
Dalam sindirannya kepada kementerian pertahanan, Prighozin - yang mengatakan anak buahnya telah menguasai 95% Bakhmut - menuduh bahwa beberapa pasukan reguler telah melarikan diri dari posisi mereka di dekatnya sehingga sayap Wagner untuk sementara terbuka, masalah yang menurutnya harus diselesaikan oleh anak buahnya.
“Ini bukan tentang masalah prajurit. Masalahnya berhubungan dengan orang yang mengelola mereka dan memberi mereka tugas. Masalah kepemimpinan juga akar dari kegagalan,” katanya.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen penilaiannya tentang dugaan insiden tentang sayap yang ditinggalkan.
REUTERS
Pilihan Editor: Kantor HAM PBB: Iran Eksekusi Lebih dari 200 Orang Tahun Ini