Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konflik Sudan, Eks PM Abdalla Hamdok Berkali-Kali Ingatkan Pentingnya Transisi Menuju Pemerintahan Sipil saat Menjabat

Reporter

image-gnews
Perdana Menteri baru Sudan dalam pemerintahan transisi Abdalla Hamdok, berbicara selama wawancara Reuters di Khartoum, Sudan 24 Agustus 2019. [REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo]
Perdana Menteri baru Sudan dalam pemerintahan transisi Abdalla Hamdok, berbicara selama wawancara Reuters di Khartoum, Sudan 24 Agustus 2019. [REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah/File Photo]
Iklan

Berkali-kali Sebut Transisi Sudan ke Pemerintahan yang Dipimpin Sipil

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hamdok telah berkali-kali menyatakan dukungannya yang kuat untuk transisi Sudan ke pemerintahan yang dipimpin oleh sipil. Ketika ketegangan meningkat antara militer dan sipil dalam pemerintahan berbagi kekuasaan pada bulan September, Hamdok menyajikan peta jalan keluar dari krisis tersebut.

Sikapnya telah memenangkan dukungan di antara penduduk. Selama aksi unjuk rasa menentang kudeta, para demonstran membawa foto Hamdok dan menggantung spanduk yang menampilkan gambar dirinya dari papan reklame.

Setelah kembali sebagai perdana menteri di bawah kesepakatan yang ia tandatangani dengan al-Burhan, sebuah tindakan yang ditentang oleh banyak demonstran dan tokoh politik yang sebelumnya mendukungnya, Hamdok mengatakan bahwa ia melakukannya untuk menghentikan pertumpahan darah setelah beberapa puluh warga sipil tewas selama demonstrasi.

Dalam pernyataannya di televisi, Hamdok sempat mengatakan bahwa Sudan perlu terlibat dalam dialog baru untuk setuju pada "piagam nasional" dan "menggambar peta jalan" untuk menyelesaikan transisi ke pemerintahan yang dipimpin oleh sipil.

Dia juga memperingatkan bahwa kebuntuan politik dapat menjadi krisis eksistensial.

"Negara kita sedang mengalami titik balik yang berbahaya yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya kecuali segera diperbaiki," katanya.

Mantan Perdana Menteri Hamdok didongkel dari kekuasaannya oleh Panglima Militer Abdel Fattah al-Burhan pada Oktober 2021. Sudan sedang berada dalam masa transisi yang rapuh untuk menuju pemerintahan yang demokratis.

SUCI SEKARWATI | NAUFAL RIDHWAN

Pilihan Editor: Profil Abdalla Hamdok, Eks PM yang Ingatkan Potensi Perang Sipil dalam Konflik Sudan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

3 hari lalu

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon (kanan) berdiskusi dengan delegasi wartawan Indonesia peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/Yashinta Difa.
Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

28 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Sederet Kritik Rencana Pemerintah Mengizinkan TNI-Polri Duduki Jabatan ASN

16 Maret 2024

Apel Gelar Pasukan Skala Besar Pengamanan Pemilu di Lapangan Benteng Medan, Kamis 11 April 2019. Tempo/Sahat Simatupang
Sederet Kritik Rencana Pemerintah Mengizinkan TNI-Polri Duduki Jabatan ASN

Rencana pemerintah mengizinkan TNI-Polri mengisi jabatan ASN menuai kritik dari pengamat militer dan organisasi masyarakat sipil.


Dokter Korea Selatan Mogok Kerja, Menhan Minta Rumah Sakit Militer Layani Pasien Sipil

22 Februari 2024

Ribuan Dokter di Korea Selatan Mogok Kerja, Berimbas ke Jadwal Operasi hingga Terapi Kanker
Dokter Korea Selatan Mogok Kerja, Menhan Minta Rumah Sakit Militer Layani Pasien Sipil

Menteri Pertahanan Korea Selatan meminta rumah sakit militer melayani pasien sipil di tengah mogok massal dokter residen.


OPM Klaim Serang TNI Hingga Mayatnya Membusuk di Intan Jaya Papua, Ancam Tembak Pesawat Sipil

27 Januari 2024

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
OPM Klaim Serang TNI Hingga Mayatnya Membusuk di Intan Jaya Papua, Ancam Tembak Pesawat Sipil

Panglima Undius Kogeya melaporkan anggota TNI yang ditembak mati oleh TPNPB OPM pada 25 Januari 2024 di Titigi, Intan Jaya, Papua, belum dievakuasi.


PBB: Hampir 25 Juta Orang di Sudan Butuh Bantuan Kemanusiaan

5 Januari 2024

Seorang anak menghadap ke kamp pengungsi dekat perbatasan Chad-Sudan. Sekitar setengah juta orang, sebagian besar suku Masalit, telah meninggalkan Sudan menuju Chad.  REUTERS/El Tayeb Siddig
PBB: Hampir 25 Juta Orang di Sudan Butuh Bantuan Kemanusiaan

Perang saudara yang berlangsung selama hampir sembilan bulan telah membuat Sudan terpuruk dan semakin hancur dari hari ke hari.


2024, Lima Krisis Kemanusiaan Teratas yang Tak Boleh Diabaikan Dunia

2 Januari 2024

Seorang anak menghadap ke kamp pengungsi dekat perbatasan Chad-Sudan. Sekitar setengah juta orang, sebagian besar suku Masalit, telah meninggalkan Sudan menuju Chad.  REUTERS/El Tayeb Siddig
2024, Lima Krisis Kemanusiaan Teratas yang Tak Boleh Diabaikan Dunia

Dunia telah menyaksikan krisis kemanusiaan terburuk di negara-negara konflik, seperti Sudan dan Palestina pada 2023.


Konflik Sudan Makin Parah, Milisi RSF Lancarkan Pembersihan Etnis

8 November 2023

Para wanita melihat ke perbatasan, berharap kerabat mereka mencapai Chad untuk menghindari kematian saat mereka menunggu di Chad, 7 November 2023. REUTERS/El Tayeb Siddig
Konflik Sudan Makin Parah, Milisi RSF Lancarkan Pembersihan Etnis

Konflik Sudan memasuki tahapan baru, milisi RSF menguasai pangkalan militer utama di El Geneina dan melakukan pembunuhan berdasarkan etnis.


Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

7 September 2023

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan berdiri di antara pasukan, di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar yang dirilis pada 30 Mei 2023. Angkatan Bersenjata Sudan/Handout via REUTERS/
Serangan Terbaru Tentara Sudan Tewaskan Setidaknya 32 Warga Sipil

Jumlah ini adalah yang tertinggi dalam satu hari sejak pertempuran Tentara Sudan melawan Milisi RSF pecah pada April.


AS Kutuk Kekerasan Seksual atas Kaum Perempuan Terkait Konflik Sudan

26 Agustus 2023

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan berdiri di antara pasukan, di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar yang dirilis pada 30 Mei 2023. Angkatan Bersenjata Sudan/Handout via REUTERS/
AS Kutuk Kekerasan Seksual atas Kaum Perempuan Terkait Konflik Sudan

AS mengutuk kekerasan seksual terkait konflik Sudan yang menurut sumber yang dapat dipercaya termasuk para korban dilakukan oleh Paramiliter RSF.