TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok pada Sabtu, 29 April 2023, mengutarakan kekhawatirannya kalau konflik Sudan bisa memicu terjadinya sebuah perang sipil, yang disebutnya bisa menjadi mimpi buruk bagi dunia. Sudan adalah sebuah negara yang terletak di timur laut benua Afrika.
“Tuhan melarang Sudan mencapai titik perang sipil,” kata Hamdok dalam sebuah acara di Ibu Kota Nairobi, Kenya, Sabtu, 29 April 2023.
Hamdok sangat yakin perang sipil di Suriah, Yaman dan Libya hanyalah perang kecil jika dibanding ketakutan-ketakutan yang mungkin bakal meletup di Sudan. Jika terjadi perang sipil di Sudan, maka itu akan menjadi sebuah mimpi buruk bagi dunia.
Sekitar 500 warga sipil diperkirakan tewas sejak konflik meletup pada 15 April 2023, di mana konflik telah membuat turbulensi politik. Konflik di Sudan terjadi antara Angkatan Bersenjata Sudan yang dipimpin Abdel Fattah al-Burhan dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) pimpinan Mohamed Hamdan Daglo. Perselisihan utama antara kedua belah pihak perihal rencana integrasi RSF untuk masuk ke Angkatan Darat Sudan.
Saat ini kedua belah pihak bersengketa sudah setuju untuk gencatan senjata, namun sejauh ini belum ada tindakan tegas yang diambil karena kekerasan masih berlanjut di Ibu Kota Khartoum. Konflik di Sudan dilaporkan sudah meluas hingga membuat listrik padam, bahan makanan dan air berkurang. PBB memperkirakan sekitar 75 ribu orang kehilangan tempat tinggal dampak dari kekerasan ini dan WNA yang tinggal di Sudan pun berbondong-bondong meninggalkan Sudan.
Baca Juga:
Hamdok menambahkan dia melihat konflik di Sudan saat ini tidak masuk akal. Tidak ada pihak yang bakal keluar sebagai pemenang dalam konflik ini sehingga dia pun berharap konflik segera dihentikan.
Mantan Perdana Menteri Hamdok didongkel dari kekuasaannya oleh Panglima Militer Abdel Fattah al-Burhan pada Oktober 2021. Sudan sedang berada dalam masa transisi yang rapuh untuk menuju pemerintahan yang demokratis.
Sumber : RT.com
Pilihan Editor: Konflik Sudan Berlanjut, Militer dan RSF Saling Tuding Langgar Gencatan Senjata
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.