TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, 24 April 2023, menandatangani dekrit yang menetapkan kontrol sementara atas aset Rusia yang ada di dua perusahaan asing bidang energi. Langkah ini menandakan Moskow dapat mengambil tindakan serupa terhadap perusahaan lain jika diperlukan.
Dua perusahaan energi yang disasar Rusia itu adalah Uniper dan aset Fortum Oyj Finlandia. Saham kedua perusahaan itu sementara telah berada dalam kendali Rosimushchestvo, yakni badan properti pemerintah federal Rusia. Keputusan tersebut memberikan sinyalemen terhadap kemungkinan pembalasan atas aset Rusia di luar negeri yang akan disita.
Keputusan itu juga memperlihatkan Rusia tidak diam dalam menghadapi tindakan dari Amerika Serikat dan negara lainnya, yang dikatakan tidak ramah dan bertentangan dengan hukum internasional.
Sebelumnya pada Februari 2023, Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan Rusia harus menanggung biaya kerusakan yang disebabkan oleh perangnya di Ukraina. Dia menambahkan, kendati begitu ada hambatan hukum yang signifikan untuk menyita aset utama Rusia yang dibekukan.
CEO Bank VTB PAO pada Senin, 24 April 2023 mengatakan Rusia harus mempertimbangkan untuk mengambil alih dan mengelola aset perusahaan asing seperti Fortum dan hanya mengembalikannya ketika sanksi pada Rusia dicabut. VTB PAO adalah Bank BUMN Rusia.
Rosimushchestvo menyebut banyak perusahaan asing yang memegang aset-aset Rusia dan bisa dikendalikan sementara oleh Moskow. TASS mewartakan, di bawah kendali Moskow tersebut maka aset bisa dijalankan sesuai kepentingan ekonomi Rusia.
"Keputusan itu tidak menyangkut masalah kepemilikan dan tidak menghilangkan kepemilikan aset mereka. Manajemen eksternal bersifat sementara dan berarti pemilik asli tidak lagi memiliki hak untuk membuat keputusan manajemen," demikian pemberitaan TASS mengutip sumber di Rosimushchestvo.
Pada Oktober 2022 lalu, Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan Uni Eropa sedang mempertimbangkan penggunaan aset-aset Rusia yang dibekukan di bawah sanksi terhadap Moskow. Aset Rusia itu rencananya bakal dipakai untuk membangun kembali Ukraina.
Sedangkan pada Februari 2023, Uniper menghargai saham mayoritasnya di divisi Rusia Unipro dengan simbol 1 euro untuk memberikan sinyalemen kemungkinan penjualan yang direncanakan kepada pembeli Rusia akan gagal. Adapun Fortum memperingatkan para pemegang saham terhadap risiko aset bakal diambil alih Rusia.
Sumber : Reuters
Pilihan Editor: Rusia Serang Kota Zaporizhzhia di Ukraina, Dua Orang Tewas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini