TEMPO.CO, Jakarta - Anak juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin ikut berperang di Ukraina dengan nama samaran sebagai seorang artileri di pasukan tentara bayaran Grup Wagner, demikian dilaporkan surat kabar Komsomolskaya Pravda, Sabtu, 22 April 2023,
Nikolai Peskov, putra juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang berusia 33 tahun, mengatakan kepada surat kabar swasta itu bahwa dia pernah bertugas di Ukraina. Ia menjadi contoh langka dari putra seorang pejabat senior Rusia yang berperang dalam perang.
"Itu atas inisiatif saya," kata Peskov, yang ayahnya menjabat sebagai juru bicara Putin sejak 2008, dalam sebuah wawancara. "Saya menganggapnya sebagai tugas saya."
Dia mengatakan bahwa dia telah menjalani kontraknya selama kurang dari setengah tahun dengan nama samaran untuk menyembunyikan identitas aslinya. Dia menerima medali untuk keberanian, kata surat kabar itu.
Ditanya tentang pandangan ayahnya, Nikolai mengatakan, "Dia bangga pada saya, menurut saya. Ayah saya memberi tahu saya bahwa saya membuat keputusan yang tepat."
Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa Dmitry Peskov telah mendekatinya dan memintanya untuk mengangkat putranya menjadi pasukan artileri.
"Dari semua kenalan saya, hanya satu orang, Dmitry Sergeyvich Peskov, yang pada suatu waktu terkenal sebagai seorang liberal mutlak, mengirim putranya. Dia mendatangi saya dan berkata, 'Anggap dia sebagai artileri sederhana'," kata Prigozhin dalam video yang diposting di Telegram.
Nikolai Peskov lahir pada1990 dan tinggal di Inggris pada dekade setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, menurut surat kabar Kommersant. Dia kemudian kembali ke Rusia dan bertugas di pasukan roket strategis dari 2010 hingga 2012.
Pada tahun 2022, seorang rekan politisi oposisi yang dipenjara Alexei Navalny yang berpura-pura menjadi pejabat militer Rusia menelepon junior Peskov dan meminta dia melapor ke kantor wajib militer. Peskov mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan ke mana-mana dan akan menyelesaikan situasi di tingkat yang berbeda, menurut rekaman panggilan yang diposting online.
Dmitry Peskov, yang bertugas di kementerian luar negeri di Moskow dan luar negeri sebelum naik melalui Kremlin, dikenai sanksi oleh Amerika Serikat tak lama setelah perang, bersama dengan istri dan dua anaknya yang sudah dewasa, Nikolai dan Elizaveta, menurut Departemen Keuangan AS.
REUTERS
Pilihan Editor Dubes China Pertanyakan Kedaulatan Ukraina dan Negara Baltik, Ini Reaksi Mereka