Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Argentina Alberto Fernandez Mundur dari Pemilu 2023

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Presiden Argentina, Alberto Fernandez. Euronews
Presiden Argentina, Alberto Fernandez. Euronews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Argentina Alberto Fernandez tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum yang rencananya akan digelar Oktober mendatang. Keputusan yang diambil pemimpin kiri-tengah ini membuka perlombaan untuk memimpin koalisi Peronis di pemungutan suara, di tengah krisis ekonomi di Argentina yang berputar-putar.

Dalam sebuah pesan video pada Jumat, 21 April 2023, Fernandez, mengatakan dia akan "menyerahkan selempang presiden kepada siapa pun yang telah dipilih secara sah di tempat pemungutan suara melalui pemilu" dan tidak mencari masa jabatan kedua. Fernandez mulai menjabat pada akhir 2019.

Partai Peronis, kekuatan politik terkemuka Argentina, terlibat pertikaian antarfaksi soal siapa yang harus menjadi calon presiden utamanya. Partai terguncang oleh tegangan ini, menurut jajak pendapat. Pemerintahan tertekan inflasi yang mencapai lebih dari 100 persen dan cadangan dolar yang berkurang

"Konteks ekonomi memberi terlalu banyak tekanan padanya," kata Mariel Fornoni, direktur Management & Fit. Dia menambahkan "tekanan internal" telah memaksanya, meskipun pada kenyataannya dengan peringkat persetujuannya di bawah 20 persen dia tidak pernah memiliki banyak peluang untuk menang.

"Alberto Fernández mengeluarkan dirinya dari perlombaan yang sebenarnya tidak pernah dia ikuti."

Keputusan ini muncul setelah desakan yang kuat dari kubu sayap kiri yang dipimpin oleh Wakil Presiden Cristina Fernandez de Kirchner yang kuat. Dia menjabat sebagai presiden dari 2007-2015 dan terkadang berselisih dengan Fernandez.

Langkah tersebut dilakukan di tengah krisis ekonomi yang mendalam dengan melonjaknya harga yang mendorong kemiskinan hingga mendekati 40 persen, memukul pendapatan dan daya beli pemilih.  Namun ini dipercaya dapat meningkatkan peluang Peronis untuk memenangkan pemilihan menurut lembaga survei.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pada prinsipnya, hal itu bisa dilihat secara positif selama membantu mengurangi ketegangan internal di partai yang berkuasa," kata ekonom Fundcorp Roberto Geretto. "Di sisi negatifnya, dengan dia menjadi presiden keluar begitu cepat, itu bisa membuat sulit untuk mengelola sampai akhir mandat."

Mauricio Macri, pemimpin partai oposisi kanan-tengah utama dan presiden dari 2015 hingga 2019, mengatakan bulan lalu, dia juga tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden. Wakil Presiden Fernandez de Kirchner juga tak mencalonkan diri. 

Di jalanan Buenos Aires, hanya sedikit orang yang terkejut dengan pengumuman Fernandez. "Saya pikir itu adalah sesuatu yang diharapkan karena keadaan tidak berubah di Argentina dan malah semakin buruk," kata guru Tamara Rodriguez, mengutip inflasi, gaji yang rendah dan devaluasi peso lokal terhadap dolar.

"Kami berharap sesuatu yang lebih baik akan datang berikutnya,” katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Joe Biden Janjikan Upaya untuk Mencegah Serangan Nuklir dari Korea Utara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Antaranews
BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.


6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?


Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Penumpang pesawat terbang tengah menukarkan uang dolar di Penukaran Mata Uang Asing Bank BTN di Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 28 Maret 2024. Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.881 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.858 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawa
Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.


Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.


Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.


PSBS Biak Siap Dilatih Juan Esnaider Eks Pemain Real Madrid, Berikut Profilnya

3 hari lalu

Juan Esnaider. FOTO/instagram/juaneduardoesnaider
PSBS Biak Siap Dilatih Juan Esnaider Eks Pemain Real Madrid, Berikut Profilnya

Juan Esnaider bersiap menjadi pelatih PSBS Biak, setelah klub ini musim depan berlaga di Liga 1. Ini profil eks pemain Real Madrid dan Juventus.


IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

Ilustrasi Saham atau Ilustrasi IHSG. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)


Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080


Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Suahasil Nazara. ANTARA
Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.


Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

4 hari lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?