TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pasukannya tengah bertempur di wilayah barat Bakhmut, yakni bagian terakhir dari kota di timur Ukraina yang masih dikuasai tentara Kyiv.
"Keputusan dibuat sesuai dengan kepentingan militer," demikian keterangan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Hanna Malyar, Jumat, 21 April 2023.
Baca Juga:
Militer Ukraina dan Rusia telah berperang selama berbulan-bulan di Kota Bakhmut, yang sebagian besar tinggal puing reruntuhan. Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberi detail tentang kondisi pertempuran terakhir di sana.
Sedangkan Kyiv mengatakan tentara Rusia telah membuat beberapa kemajuan dalam pertempuran sengit untuk memperebutkan Kota Bakhmut, namun situasinya terkendali.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video mengatakan Kyiv secara aktif mempersiapkan unit baru yang belum muncul di garis depan. Zelensky dan pejabat lainnya telah lama berjanji kalau Ukraina akan melancarkan serangan.
Serangan Rusia di Bakhmut sangat bergantung pada tentara bayaran dari perusahaan swasta Grup Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin, yakni rekan Presiden Rusia Vladimir Putin. Bos kelompok itu, pada Jumat, 21 April 2023, menyatakan keprihatinan tentang serangan balik dari Ukraina.
"Hari ini kami membunuh mereka yang dilatih di Ukraina tetapi mereka yang datang dari Jerman akan dididik secara teknologi," kata Prigozhin, merujuk pada warga Ukraina yang akan dilatih di Jerman untuk menggunakan tank Abrams yang disediakan oleh Amerika Serikat.
“Barat telah menyerahkan 230 tank dan 1.500 kendaraan lapis baja lainnya. Ini juga cukup untuk memberikan perlawanan yang serius. Ukraina akan menyerang ketika tanah telah mengeras setelah hujan musim semi. Mereka akan menyerang ... mereka akan datang dan mencoba memisahkan kita, dan kita harus melawan," kata Prigozhin.
REUTERS
Pilihan Editor: Grup Wagner Kuasai Dua Blok Lagi di Bakhmut yang Babak Belur
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.