Ukraina ingin jaminan keamanan untuk jadi anggota NATO
Zelensky mengatakan Ukraina juga menginginkan jaminan keamanan dalam perjalanannya untuk menjadi anggota NATO suatu hari nanti. Dia telah mendesak Stoltenberg untuk menekan beberapa anggota NATO yang menurutnya lamban dalam menyediakan persenjataan berat.
"Penundaan keputusan terkait adalah waktu yang hilang untuk perdamaian dan ini berarti nyawa para pejuang kita yang sejauh ini belum menerima instrumen pertahanan yang diperlukan dalam volume yang diperlukan," katanya.
Dalam jumpa pers yang sama Stoltenberg mengatakan tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO. Keanggotaan dan jaminan keamanan untuk Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pertemuan puncak aliansi pada Juli.
"Tuan Presiden, saya di sini hari ini dengan pesan sederhana: NATO mendukung Ukraina," katanya. "NATO mendukung Anda hari ini, besok, dan selama yang diperlukan."
Zelinsky menyebut KTT NATO mendatang mungkin akan menjadi yang bersejarah.
Pertempuran di timur Ukraina sampai saat ini masih berlangsung. Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat, menjadi penyokong utama Kyiv dalam perang ini. NATO mendukung Ukraina, di mana negara-negara anggota pakta militer itu mengirimkan senjata, tetapi tidak mengirimkan pasukan tempur.
Invasi Rusia di Ukraina sejak 24 Februari 2022 telah menewaskan ribuan orang, menyengsarakan jutaan orang, menghancurkan kota-kota, dan meluluhlantakkan perekonomian Ukraina. Rusia mengumumkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina. Moskow menegaskan itu perlu dilakukan karena provokasi Barat yang mengancam keamanan Rusia.
SITA PLANASARI | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Profil Penny Wong, Menlu Australia yang Sorot Kekerasan Papua dan Kutuk Penyanderaan Pilot Susi Air