TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi pasukan pada Selasa, 18 April 2023, di kota kecil Avdiivka di timur dan diberi pengarahan oleh komandan tentang situasi medan perang, kata kantornya.
Avdiivka telah menjadi salah satu target utama serangan musim dingin Rusia yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali invasi skala penuh Moskow, yang diluncurkan pada Februari 2022, tetapi hanya melakukan sedikit kemajuan teritorial di timur.
Sebuah video yang dirilis oleh kantor presiden menunjukkan Zelensky berbicara kepada pasukan dengan perlengkapan tempur dan menyerahkan penghargaan kepada mereka di tempat yang tampaknya merupakan gudang industri besar dengan karung pasir yang dijejalkan ke setidaknya salah satu tembok tinggi.
"Saya mendapat kehormatan untuk berada di sini hari ini, untuk berterima kasih atas layanan Anda, untuk mempertahankan tanah kami, Ukraina, keluarga kami," katanya.
Zelensky juga diperlihatkan mengunjungi rumah sakit bertemu dengan tentara yang terluka, dan membagikan penghargaan.
Rekaman video yang dirilis oleh kantor presiden juga menunjukkan bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi yang rusak berat di Avdiivka, di mana pejabat Ukraina mengatakan sekitar 1.800 warga sipil masih tersisa.
Zelensky telah mengunjungi pasukan di dekat garis depan beberapa kali dalam beberapa pekan terakhir. Kremlin, Selasa, mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah mengunjungi pasukan Rusia, di wilayah Kherson dan Luhansk Ukraina yang diduduki Rusia, tetapi tidak mengatakan kapan.
Zelensky didampingi di Avdiivka oleh Andriy Yermak, kepala kantor kepresidenan, yang mengatakan pasukan Ukraina berhasil memukul mundur upaya Rusia untuk mengepung kota.
Dia mengatakan pertempuran sengit sedang berlangsung di beberapa kota atau kota lain di wilayah tersebut, dan bahwa "pertahanan yang berhasil" adalah kunci di tempat-tempat ini.
"Tentara kami telah mematahkan rencana musuh untuk menerobos pertahanan (Ukraina) dan bergerak maju di timur," kata Yermak di aplikasi perpesanan Telegram.
REUTERS
Pilihan Editor: Ditekan AS, Para Jenderal Sudan Akhirnya Setuju Gencatan Senjata 24 Jam