TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Ukraina dan Rusia terlibat pertempuran sengit di sebelah timur kota Bakhmut yang hancur, tetapi pasukan pro-Kyiv masih bertahan, kata militer Ukraina pada Sabtu, 15 April 2023.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari sebelumnya bahwa tentara bayaran Wagner telah merebut dua wilayah lagi di Bakhmut, target utama serangan Moskow di Ukraina timur.
Wagner mempelopori upaya Rusia untuk merebut Bakhmut sejak musim panas lalu dalam pertempuran terpanjang dan paling mematikan bagi kedua belah pihak.
"Pertempuran berdarah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa dekade terakhir terjadi di daerah perkotaan," kata Serhiy Cherevatyi, juru bicara komando militer timur Ukraina.
"Tentara kami melakukan segalanya dalam pertempuran berdarah dan sengit untuk menghancurkan kemampuan tempur (musuh) dan menghancurkan moralnya. Setiap hari, di setiap sudut kota ini, mereka berhasil melakukannya," katanya kepada saluran televisi 1+1 .
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unit Wagner telah merebut dua area di pinggiran utara dan selatan kota. Unit pasukan terjun payung Rusia mendukung kemajuan yang diklaim dengan menahan pasukan Ukraina di sayap, tambahnya.
Inggris mengatakan dalam pembaruan intelijen pada hari Jumat bahwa pasukan Ukraina dipaksa menyerahkan beberapa wilayah di Bakhmut saat Rusia melakukan serangan baru di sana, dengan tembakan artileri yang intens selama dua hari sebelumnya.
Bakhmut, yang memiliki populasi sebelum perang sekitar 70.000 orang, menjadi target utama Rusia dalam serangan yang sejauh ini hanya menghasilkan sedikit kemenangan meskipun pertempuran darat infanteri dengan intensitas yang tidak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak menyebutkan Bakhmut dalam pidato video hariannya pada hari Sabtu dan menegaskan kembali keinginan Kyiv untuk bergabung dengan NATO secepat mungkin. Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang efektif sebelum itu terjadi, katanya, tetapi tidak memberikan rincian.
REUTERS
Pilihan Editor Pesawat Saudi Arabian Airlines Kecelakaan di Bandara Khartoum, Sudan