TEMPO.CO, Jakarta - Di Kota Ratingen, Jerman, mesin uang atau ATM yang meledak menjadi topik hangat. Bulan lalu, dua mesin ATM milik Bank Santander dan Deutsche Bank yang terletak berseberangan, diledakkan pada hari yang sama.
Serangan terhadap ATM di Jerman meningkat lebih dari 40 persen sejak 2019, menurut kementerian dalam negeri. Warga Jerman yang resah telah mendesak pihak bank untuk memindahkan mesin tersebut dari apartemen atau dekat hunian warga.
Baca Juga:
Setahun yang lalu, penghuni apartemen di atas ATM Bank Santander gagal menggugat bank mendesak agar mesin-mesin itu dipindahkan. Mereka khawatir mesin-mesin itu diledakkan dan berbahaya bagi warga.
Kekhawatiran mereka beralasan, sebab di Jerman, pencuri meledakkan ATM dengan lebih dari satu kali sehari.
Para penyelidik mengatakan ada dua faktor yang mendorong peningkatan serangan tersebut.
Jerman, perekonomian terbesar di Eropa, memiliki 53.000 mesin ATM. Jumlah sangat tinggi yang mencerminkan preferensi orang Jerman terhadap uang tunai daripada kartu bank.
Di Jerman, sekitar 60 persen dari pembelian sehari-hari dibayar tunai, menurut sebuah penelitian Bundesbank. Penelitian ini juga menemukan rata-rata orang Jerman menarik lebih dari 6.600 euro setiap tahun terutama dari mesin ATM.
Negara ini juga menawarkan jaringan jalan raya yang luas, atau Autobahn, yang sebagian besar tidak menerapkan batas kecepatan.
Ratingen terletak hanya 70 kilometer dari perbatasan Belanda, dan penyelidik mengatakan geng-geng dari Belanda adalah penyebab utama serangan, yang membuat kaca beterbangan, menyebabkan fasad bangunan runtuh dan selongsong uang pecah.
Para pencuri ATM lolos dengan hampir 20 juta euro pada 2021, ketika 392 ledakan ATM tercatat. Jumlah ini naik menjadi 496 pada 2022.
Polisi di negara bagian Rhine-Westphalia Utara, tempat Ratingen berada, menanggung beban paling berat dari serangan tersebut. Mereka telah mencatat 47 insiden selama 2023, naik dari angka tahun lalu.
Jaksa di Frankfurt pekan ini mendakwa enam warga Belanda dengan tuduhan menyebabkan ledakan, pencurian, dan perusakan properti.
Polisi Ratingen juga sedang menyelidiki kemungkinan koneksi Belanda dalam serangan kembar bulan lalu, setelah mengidentifikasi sebuah kendaraan kecil yang melaju dari tempat kejadian ke Autobahn terdekat.
Jerman juga bekerja sama dengan pejabat di Belgia dan Prancis dan di Europol untuk memerangi gelombang kejahatan mesin ATM.
Memperhatikan bahwa perampokan dan peledakan ATM membahayakan nyawa, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser minggu ini mendesak bank untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan untuk ATM.
Baik Santander dan Deutsche mengatakan bahwa mereka memprioritaskan keselamatan dan terus meningkatkan keamanan ATM. Namun, bank-bank di Jerman enggan mengadopsi tindakan menyeluruh.
Alih-alih mereka menganjurkan pendekatan kasus per kasus tergantung pada risiko keamanan individu.
Seorang juru bicara Deutsche Kreditwirtschaft, kelompok lobi payung untuk lembaga keuangan negara, mengatakan, "Lokasi yang berbeda memiliki risiko yang berbeda. Saat ini tidak ada solusi yang cocok untuk semua."
Pilihan Editor: 2 Pria Malaysia Terkunci di Ruang ATM setelah Pintu Bank Tertutup Otomatis
REUTERS