Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarawan Kecam Penghapusan Penguasa Muslim dari Buku Sekolah India

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14  Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Situs bersejarah Taj Mahal, Agra Uttar Pradesh , India (19/3). Taj Mahal dibangun oleh raja Mughal, Shah Jahan untuk istrinya ke 14 Mumtaz Mahal yang meninggal karena melahirkan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenghapusan bab-bab yang mengacu pada Kerajaan Mughal baru-baru ini dari buku sekolah India telah memicu kemarahan di kalangan akademisi, yang khawatir langkah tersebut bertujuan untuk menghapus dari ingatan peran penting yang dimainkan umat Islam dalam sejarah India.

Buku teks baru tentang sejarah dan politik, terutama untuk kelas 12, atau siswa berusia 17-18, dirilis pada awal April, menyusul keputusan tahun lalu oleh Dewan Nasional Penelitian dan Pelatihan Pendidikan untuk mengurangi beban kerja bagi siswa di lebih dari 20.000 sekolah umum dan sekolah swasta yang diawasinya di seluruh negeri.

Perubahan itu terjadi dengan penghapusan konten pada dinasti Mughal, yang memerintah anak benua itu antara abad ke-16 dan ke-19, menandai kebangkitan global budaya Islam.

Mereka juga melewatkan kerusuhan 2002 di Gujarat yang menewaskan ratusan Muslim ketika Perdana Menteri Narendra Modi memimpin negara dan menghapus hubungan antara ekstremisme Hindu dan pembunuhan pemimpin kemerdekaan paling dihormati di India Mahatma Gandhi.

Kongres Sejarah India, asosiasi sejarawan terbesar di Asia Selatan, yang memiliki lebih dari 35.000 anggota, mengecam revisi awal pekan ini, dengan mengatakan mereka telah memperkenalkan "persepsi yang jelas berprasangka dan tidak rasional" tentang masa lalu India.

“Ini adalah upaya untuk menyesuaikan sejarah sesuai keinginan agenda mayoritas Hindu,” kata Prof. Syed Ali Nadeem Rezavi, sekretaris kongres, kepada Arab News.

Farhat Hasan, profesor sejarah Asia Selatan abad pertengahan dan modern awal di Universitas Delhi, melihat perubahan buku teks sebagai upaya "untuk melenyapkan memori budaya Mughal."

Sebuah kampanye untuk mengubah nama jalan dan kota asal Mughal telah berlangsung sejak Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata Modi berkuasa pada 2014.

“Sebuah upaya untuk menulis ulang sejarah India,” kata Hasan, sambil menambahkan bahwa hal itu akan merusak karakter sinkretis-nya, di mana orang-orang Hindu, Muslim dan agama lain memainkan peran-peran penting.

“Warisan Mughal sangat besar dan telah membentuk budaya kita lebih dari yang kita kenal sekarang. Musik, tarian, arsitektur, selera kuliner, dan sastra kami telah dibentuk secara krusial oleh Mughal. Mereka membentuk budaya politik Asia Selatan selama lebih dari empat abad,” ujar Hasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

1 jam lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

1 hari lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan papan reklame yang tumbang di sebuah stasiun pengisian bahan bakar menyusul badai angin dan debu di Mumbai [Prashant Waydande/Reuters
14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras


Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Royal Enfield Classic 500 Pegasus Limited Edition. (Royal Enfield)
Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah


Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

6 hari lalu

Pesawat dari maskapai Air India. Odishabytes
Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.


Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

6 hari lalu

Resimen Punjab Angkatan Darat India berbaris selama parade militer tahunan Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2023. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.


Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

6 hari lalu

Air India Express (tangkapan layar YouTube)
Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.


Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 hari lalu

Pulau Veligandu Maladewa (Pixabay)
Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

9 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.


Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

9 hari lalu

Para pendukung Partai Bharatiya Janata (BJP) merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera partai setelah mengetahui hasil hitung cepat pemilu India di Ahmedabad, India, 23 Mei 2019. [REUTERS / Amit Dave]
Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.


India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

9 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.