TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak jauh model baru. Rudal dengan bahan bakar padat itu sebelumnya ditampilkan pada parade militer baru-baru ini.
Militer Korea Selatan menuturkan, rudal yang oleh Pyongyang diakui sebagai Hwasong-18 itu terbang sekitar 1.000 kilometer. Seoul menyebutnya sebagai "provokasi besar". Ketinggian maksimum rudal itu lebih rendah dari 6.000 kilometer, puncak dari beberapa tes yang memecahkan rekor tahun lalu.
Rudal tersebut ditembakkan pada pukul 7:23 pagi waktu setempat pada Rabu, 12 April 2023, dari dekat Pyongyang, kata militer Korea Selatan. Penjaga pantai Jepang mengatakan, rudal mendarat pada pukul 8:19 pagi. Itu bisa diluncurkan dari bandara internasional yang dekat dengan ibu kota Korea Utara, situs utama untuk uji coba rudal besar sejak 2017.
"Sejauh ini kami menilai bahwa mereka menembakkan rudal balistik jenis baru dengan jangkauan menengah atau antarbenua," kata pejabat Korea Selatan, Kamis, 13 April 2023. “Kami masih menganalisis detail seperti lintasan, ketinggian, dan jangkauan, dengan kemungkinan membawa propelan berbahan bakar padat.”
Militer Korea Selatan mengatakan dalam keadaan siaga tinggi dan berkoordinasi erat dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat. Washington "mengutuk keras" apa yang dikatakan Gedung Putih sebagai uji coba rudal balistik jarak jauh.
Menyusul peluncuran rudal, angkatan udara Jepang dan AS melakukan latihan di Laut Jepang dengan alasan lingkungan keamanan di sekitar Jepang menjadi semakin parah..
Seorang analis pertahanan senior di RAND Corporation yang berbasis di AS Bruce Bennett meyakini, walau Korea Utara telah menguji rudal berbahan bakar padat jarak pendek, mereka belum menguji rudal jarak jauh jenis itu.
REUTERS
Pilihan editor 18 Ribu Sapi Perah Mati Terbakar di Texas