TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan kapal perang China yang menghadap ke Selat Taiwan memulai latihan perang pada Sabtu 8 April 2023. Latihan militer tersebut dimaksudkan sebagai peringatan kepada pihak-pihak yang menginginkan kemerdekaan Taiwan.
Kapal pendarat jenis amfibi tersebut, yang mampu mengangkut pasukan dan persenjataan, menembakkan serangkaian artileri di kawasan Teluk Buoyan di Provinsi Fujian, sekitar 50 kilometer dari Kepulauan Matsu, di dekat dataran China yang dikuasai Taiwan.
China mengeklaim Taiwan, yang diperintah sendiri secara demokratis, bagian dari teritori mereka. Beijing mengatakan pihaknya tidak akan pernah ragu untuk menggunakan kekuatan militer terhadap pulau tersebut.
Taiwan dengan tegas menolak klaim China tersebut.
Kepulan asap dari moncong senjata terlihat di buritan kapal perang saat menembakkan peluru ke sasaran di darat dan di laut. Perahu nelayan dan kapal kargo, yang sedang berlayar di dekat aktivitas latihan, menjauh dari zona latihan perang itu.
Baca Juga:
Kapal perang tersebut tidak berlayar ke arah Kepulauan Matsu, yang dikuasai Taiwan sejak pemerintah Republik China melarikan diri ke Taiwan pada 1949, setelah mengalami kekalahan dari pasukan komunis pimpinan Mao Zedong.
Kepulauan itu diperkirakan akan menjadi target Beijing dalam latihan militer tersebut.
Komando Wilayah Timur China, salah satu dari lima komando Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang mengawasi Laut China Timur, termasuk Selat Taiwan, menyatakan patroli siaga akan dikerahkan di sekitar Taiwan selama tiga hari.
Latihan militer tersebut merupakan "peringatan serius" terhadap pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan dan juga untuk menjaga integritas kedaulatan wilayah China.
Latihan itu mengepung Pulau Taiwan dari sisi utara, selatan dan timur, sebagai bentuk peringatan atas pertemuan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di AS pada Rabu, yang memantik amarah Beijing.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen segera mengecam latihan tersebut, berjanji untuk bekerja dengan "AS dan negara-negara yang berpikiran sama" dalam menghadapi "ekspansi otoriter yang berkelanjutan".
Sebuah laporan dari penyiar negara CCTV merinci jenis persenjataan dalam latihan itu, termasuk "artileri roket jarak jauh, kapal perusak angkatan laut, kapal rudal, pesawat tempur angkatan udara, pembom, pengacau dan pengisi bahan bakar".
Selain kapal perang, sebanyak 42 pesawat jet tempur China sudah terlihat melintasi garis tengah Selat Taiwan yang sensitif. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa mereka melihat delapan kapal China.
Pilihan Editor: Legislator AS Janjikan Pelatihan Militer bagi Taiwan saat Kunjungi Taipei
REUTERS