TEMPO.CO, Jakarta - Dua patung Paus John Paul II di Polandia dirusak dalam sepekan terakhir. Perusakan dilakukan setelah sebuah buku dan dokumenter ditayangkan hingga berbuntut protes karena Paus John Paul II dianggap telah mentolelir pendeta-pendeta pedophile selama masa jabatannya sebagai Uskup Agung di Krakow.
“Apapun yang Anda fikirkan soal Paus John Paul II, vandalisme tidak akan pernah menjadi solusi. Sulit mengungkap dengan kata-kata untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sudah meninggal,” demikian keterangan Pemerintah Kota Polish pada 2 April 2023, sambil menyematkan sebuah foto patung Paus John Paul II di Facebook.
Baca Juga:
Pada Senin pagi, 3 April 2023, patung Paus John Paul II lainnya yang ada di Kota Stalowa Wola, wilayah timur Polandia, juga dirusak. Sedangkan pada Jumat pagi, jaksa penuntut di Lodz, Polandia, mengumumkan telah menahan seorang laki-laki, 25 tahun, dan mendakwanya telah merusak patung Paus John Paul II di Kota Lodz dan menghina mereka yang menghormati Paus John Paul II. Jika terbukti bersalah, laki-laki itu bisa dipenjara sampai dua tahun.
Media RMF24 mewartakan ada sejumlah pelaku perusakan dan penyerangan itu tertangkap kemera CCTV. Patung Paus John Paul II di Lodz, disiram dengan cat merah, area wajahnya dicat kuning dan bagian bawah patung ditulis ‘kesalahan tertinggi’. Otoritas meyakini kalimat itu merujuk pada judul buku karya wartawan asal Belanda, Ekke Overbeek, yang dipublikasi di Polandia pada bulan lalu.
Baca Juga:
Overbeek menilai John Paul II, yang saat itu masih menjabat sebagai Uskup Agung Krakow, telah menutup-nutupi pelecehan seksual terhadap sejumlah anak laki-laki oleh setidaknya tiga pendeta katolik pada 1970-an. Klaim serupa disampaikan wartawan dokumenter Marcin Gutowski, yang dipublikasi di TV24, Polandia, pada awal Maret 2023.
John Paul II lahir di Kota Karol Wojtyla dan dia satu-satunya warga Polandia yang menduduki jabatan tertinggi di Gereja Katolik Roma pada masanya. Pada 1964 hingga 1978, dia menjabat sebagai Uskup Agung Krakow. John Paul II meninggal pada 2005.
Menanggapi klaim-klaim yang diarahkan pada John Paul II, otoritas Polandia menyebut tuduha pelecehan seksual tersebut perlu diselidiki lagi karena ada kemungkinan kritik-kritik itu dibuat-buat oleh pemerintahan komunis dan Gereja Katholik kondisinya berbeda saat itu.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Zelensky Tiba di Polandia, Pendukung Utama Ukraina dalam Invasi Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
