TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Noida, India, pada Jumat, 7 April 2023, menahan seorang remaja, 16 tahun, yang diyakini sebagai orang yang mengirimi sepucuk email ke sebuah media. Surat elektronik tersebut bernada ancaman akan membunuh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Kepala Menteri negara bagian Uttar Pradesh Yogi Adityanath.
Identitas remaja tersebut tidak dipublikasi. Hanya disebutkan dia berasal dari Bihar dan saat ini sudah dalam posisi ditahan. Asisten Komisi Kepolisian Noida, Rajneesh Verma, mengatakan sebuah laporan sudah dimasukkan terkait kasus ini pada 5 April 2023 ke pos polisi sektor 20. Kasus ini pun sudah dalam investigasi.
“Tim teknis melakukan pelacakan siapa yang mengirim email yang berisi pesan ancaman,” kata Verma.
Pada investigasi awal, diketahui pengirim email terlacak dan ditemukan di area Lucknow, Chinhat. Tak disangka, pengirim email tersebut anak sekolah, yang baru saja lulus kelas 11 dan mau masuk kelas 12.
Remaja tersebut akan diproses dalam sebuah peradilan anak. Tidak dipublikasi secara lengkap bunyi email yang dilayangkan oleh remaja tersebut dan apa motifnya.
Kasus ini bermula dari laporan sebuah media yang mengaku mendapat email yang berisi ancaman akan membunuh Perdana Menteri India dan Kepala Menteri Uttar Pradesh. Remaja tersebut, terancam dengan undang-undang Indian Penal Code 153A, yakni soal tindakan yang bisa menyebabkan kekhawatiran publik atau seseorang yang dapat dengan mudah dibujuk untuk melakukan kejahatan atau mengganggu ketentraman umum. Kepolisian Noida juga hendak mendakwanya dengan undang-undang ITE
Modi adalah politikus yang menjabat sebagai Perdana Menteri India ke-14, di mana jabatan diembannya sejak Mei 2014. Sebelumnya Modi adalah Kepala Menteri di negara bagian Gujarat terhitung mulai 2001 sampai 2014.
Sumber: NDTV.com
Pilihan Editor: Dokter Sebut Kaitan Gangguan Makan dengan Siklus Menstruasi Buruk
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.