Sebelum invasi Rusia berskala penuh 13 bulan lalu, rasio anggota tubuh bawah dan anggota tubuh atas sekitar 9 berbanding satu, sementara sekarang mungkin 50-50, katanya.
Ukraina memiliki sekitar 300 ahli prostetik, teknisi, dan magang, tetapi hanya lima yang dapat memasang perangkat fungsional seperti tangan dan lengan, kata Antonina Kumka, pendiri badan amal Protez Hub yang bekerja dengan 79 klinik prostetik di seluruh negeri, naik dari 65 pada 2021. Anggota tubuh palsu seperti siku banyak diminta hingga beberapa orang harus menunggu enam bulan untuk dipasangkan.
Setidaknya 100 pasien dipasang di luar negeri, katanya. Namun, praktik semacam ini tidak ideal mengingat pasien memerlukan perawatan lanjutan untuk waktu yang lama.
Pakar mengatakan Ukraina akan membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur dan staf untuk menangani orang-orang yang diamputasi yang butuh bantuan selama bertahun-tahun mendatang: prostetik tungkai bawah dapat berharga mulai dari US$500 (Rp 7,5 juta) hingga US$70.000 (Rp 1 miliar) untuk peralatan yang lebih canggih.
Jumlah kaki palsu yang dibayar oleh Kementerian Kebijakan Sosial Ukraina melonjak lebih dari 15% menjadi 13.219 pada 2022 dari tahun sebelumnya, menurut data kementerian yang sebelumnya tidak dilaporkan.
Oleksandra Kazarian, CEO asosiasi Ortonet untuk perusahaan prostetik dan ortopedi di Ukraina, mengatakan jumlah yang dirawat oleh satu perusahaan, Tellus, meningkat 20% tahun lalu dari hampir 600 tahun sebelumnya di tiga klinik. Ia memperkirakan kenaikan 30-40% lagi pada 2023.
Ia berencana untuk berkembang, tergantung pada bagaimana perang berlangsung tetapi tidak yakin di mana harus membuka klinik baru.
"Di mana tempat yang aman?" kata Kazarian. "Anda tidak pernah tahu.”
REUTERS
Pilihan Editor: Marah ke Joe Biden, Netanyahu: Israel Tidak Bisa Ditekan Negara Lain