Para analis perbankan menekankan bahwa perbedaan antara Credit Suisse AG – yang membutuhkan penyelamatan dari sesama bank Swiss yang lebih besar UBS AG – dan Deutsche Bank, dengan mengatakan bahwa bank Jerman tersebut memiliki fundamental dan profitabilitas yang kuat.
Firma riset Autonomous mengatakan “jelas sekali” bahwa Deutsche "BUKAN Credit Suisse berikutnya," sementara analis JPMorgan menulis “kami tidak khawatir” dan bahwa fundamental Deutsche "solid".
Paul van der Westhuizen, pakar strategi senior di Rabobank, menyebutkan profitabilitas Deutsche sebagai “perbedaan yang fundamental” antara dua bank Eropa, mengingat Credit Suisse tidak memiliki prospek profitabilitas untuk 2023.
"Bank ini sangat menguntungkan. Tidak ada alasan untuk khawatir,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Tetap saja, saham-saham di bank terbesar Jerman itu sejauh ini kehilangan seperlima dari nilai mereka bulan ini dan biaya credit default swaps (CDS) lima tahun - suatu bentuk asuransi untuk pemegang obligasi - melonjak ke level tertinggi empat tahun, Jumat, berdasarkan data dari S&P Market Intelligence.
Deutsche Bank menolak berkomentar.
Kekhawatiran di Eropa menular ke Amerika Serikat sebelum saham-saham beberapa bank pulih lagi. JPMorgan Chase & Co turun 1,5%, sementara Bank of America naik 0,6%.
Indeks bank-bank regional S&P 500 pulih 1,75%, dengan PacWest Bancorp menguat lebih dari 3% dan First Republic Bank turun 1,4%.
REUTERS
Pilihan Editor: AS Bersumpah Lindungi Personelnya di Suriah Pasca-Serangan Udara