TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok remaja Iran yang mengunggah video mereka menarikan lagu Selena Gomez ditahan dan dipaksa untuk membuat pengakuan bersalah.
Menyebut sebuah pos dari akun Twitter Shahrak Ekbatan, situs berita Radio Farda melaporkan bahwa kelima remaja putri itu awalnya dipanggil dan menerima peringatan, dan kemudian, dipanggil lagi dan ditahan selama dua hari sebelum tekan untuk membuat sebuah pengakuan yang dipaksakan.
Sebuah gambar yang dibagikan dengan cuitan yang sama menunjukkan kelima remaja putri itu kini menutup kepala mereka dengan selendang dan tertunduk.
Segera setelah video yang memperoleh perhatian daring, gambar yang diambil di kota Ekbatan, sebelah barat Teheran, kelima gadis itu dicari pasukan keamanan.
Mereka menarikan lagu Selena Gomez yang terkenal, Rema, Calm Down, tanpa penutup kepala yang menjadi kewajiban bagi perempuan di Iran.
Video yang kini trending dipublikasikan pada Hari Perempuan Internasional.
Pencarian gadis-gadis itu oleh pasukan keamanan dikonfirmasi oleh akun Twitter Shahrak Ekbatan yang mengepos seputar peristiwa dan insiden di kota tersebut. Akun itu telah memperingatkan kemungkinan penangkapan dan penahanan.
Pihak berwajib diberitakan telah melihat rekaman CCTV dan menanyai para penjaga di properti tersebut. Tidak jelas apakah tarian itu merupakan sebuah bentuk protes.
Kejadian serupa pada Februari di mana sepasang anak muda berdansa dekat Lapangan Azadi Teheran yang berakhir dengan hukuman penjara.
Iran menghukum pasangan itu masing-masing lima tahun karena mendukung protes anti-rezim. Astiyazh Haghighi dan tunangannya Amir-Mohammad Ahmadi, keduanya berusia awal 20-an, didakwa dengan “kolusi melawan keamanan nasional” untuk “mendorong” protes-protes di Instagram, di mana mereka memiliki pengikut yang besar.
Makin banyak perempuan di Iran membangkang dari aturan ketat rezim sejak protes-protes anti-rezim menyusul kematian Mahsa Amini, perempuan Iran Kurdi berusia 22 tahun yang ditahan karena dugaan pelanggaran aturan berbusana untuk perempuan. Amini tewas di dalam tahanan polisi.
Di beberapa kota, para perempuan Iran melepas dan membakar hijab mereka di puncak protes akhir 2022.
AL ARABIYA ENGLISH
Pilihan Editor: Rumah Sakit di Belgia Sajikan Makanan Standar Restoran untuk Pasien