TEMPO.CO, Jakarta - Grup Wagner yang berperang di Ukraina untuk Rusia, membuka rekrutmen untuk menjadi tentara bayaran di sekolah menengah di Moskow. Mereka membagikan kuesioner dan mengumpulkan rincian kontak siswa yang tertarik dan mungkin ingin menjadi "pejuang muda", menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Wagner juga dilaporkan merekrut orang-orang di puluhan pusat olahraga di seluruh Rusia. Dalam pembaruan intelijen terbarunya, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pemilik Grup Taruhan Yevgeny Prigozhin kemungkinan besar kehilangan akses untuk merekrut tentara bayaran dari penjara Rusia. Sebabnya terjadi perselisihan dengan kepemimpinan militer Kremlin.
Wagner telah menjanjikan pengampunan kepada tahanan yang mendaftar untuk berperang di Ukraina. Namun Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sekitar setengah dari tahanan yang telah dikerahkan kemungkinan tewas di perang Ukraina. "Inisiatif baru tidak mungkin untuk menutupi hilangnya jalur rekrutmen narapidana," ujar Kementerian Pertahanan.
Grup Wagner membuat program perekrutan di pusat-pusat olahraga di seluruh Rusia, sementara perwakilannya menargetkan siswa sekolah menengah. Ihwal konflik Rusia Ukraina yang lewat satu tahun pada 24 Februari, Kementerian Pertahanan Inggris mengamati bahwa Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok paramiliter, kemungkinan besar akan merekrut warga negara Rusia yang tak berstatus narapidana. Dia tampaknya kehilangan akses untuk merekrut di penjara Rusia karena perselisihannya yang terus berlanjut dengan kementerian pertahanan di negara itu.
Prigozhin, semakin sering terlibat bentrokan publik dengan Kremlin dalam beberapa pekan terakhir. Ia menuduh Kementerian Pertahanan Rusia berkhianat dengan menyatakan bahwa pejabat pemerintah sengaja menahan amunisi yang dibutuhkan kelompok tentara bayaran untuk mengamankan kemenangan di Bakhmut.
Dia mengatakan bahwa pejabat pemerintah mencegahnya untuk merekrut narapidana dalam jumlah besar. Dia menawarkan tahanan laki-laki pengurangan hukuman dan insentif uang tunai sebagai imbalan atas enam bulan dinas militer di Ukraina. Pada September 2022, Prigozhin terlihat dalam video yang bocor saat merekrut tentara dari lembaga pemasyarakatan ekstensif Rusia, di tengah laporan bahwa negara tersebut menghadapi kekurangan personel di Ukraina.
Kementerian pertahanan Inggris mencatat bahwa sejak awal Maret, Grup Wagner telah membentuk tim yang berbasis di pusat olahraga di setidaknya 40 lokasi di seluruh Rusia, sementara siswa sekolah juga menjadi sasaran.
"Dalam beberapa hari terakhir, perekrut Wagner juga memberikan ceramah karir di sekolah menengah Moskow, membagikan kuesioner berjudul 'lamaran prajurit muda' untuk mengumpulkan rincian kontak murid yang tertarik," kata kementerian tersebut.
Institute for the Study of War (ISW), sebuah think tank yang berbasis di Washington DC, menilai bahwa konflik antara kementerian pertahanan Rusia dan Prigozhin kemungkinan telah mencapai klimaksnya dengan pertempuran di Bakhmut. Karena Prigozhin telah diabaikan oleh Kremlin dalam beberapa pekan terakhir, Grup Wagner memainkan peran yang kurang menonjol dalam operasi di sekitar Bakhmut.
EURONEWS | NEWSWEEK
Pilihan Editor: Fenomena Hujan Cacing di China, Benarkah Terjadi?