Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Penangkal Roket Hamas

Reporter

image-gnews
Garis-garis cahaya terlihat dari Ashkelon saat sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 15 Mei 2021. REUTERS/Amir Cohen
Garis-garis cahaya terlihat dari Ashkelon saat sistem antirudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel, 15 Mei 2021. REUTERS/Amir Cohen
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10 Mei 2021, Hamas (gerakan Islam nasionalis Palestina) meluncurkan roket pertama mereka dalam tujuh tahun terakhir ke Yerusalem yang saat itu diduduki oleh Israel. Hamas melancarkan serangan roket terhadap Israel di tengah meningkatnya ketegangan sebab penggusuran keluarga Palestina dari lingkungan yang disengketakan.

Penduduk Yerusalem mendengar suara sirene serangan udara setelah pukul 18.00 waktu setempat. Sebanyak 7 ledakan roket pertama diluncurkan ke Israel Selatan, tetapi salah satunya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan “Iron Dome”.

Tentara Israel menyatakan bahwa setidaknya ada 50 roket yang ditembakkan. Kelompok militan Jihad Islam Palestina pun mengklaim telah menembakkan lebih dari 30 roket ke Israel. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan pasca-serangan tersebut. Namun kemudian, serangan balasan di Gaza oleh militer Israel menewaskan 20 warga Palestina, termasuk 9 anak-anak.

Lantas, apa itu Iron Dome dan bagaimana seluk-beluknya? Simak ulasan tentang Iron Dome berikut ini.

Apa itu Iron Dome?

Iron Dome (secara harfiah berarti “Kubah Besi”) adalah sistem pertahanan udara yang digunakan oleh Israel untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek, peluru artileri, maupun mortar yang ditembakkan dari jarak hingga 72 kilometer untuk melindungi wilayah sipil di jalur proyektil tersebut.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Sistem baterai pencegat yang terdiri atas tiga bagian ini mampu menembakkan rudal ke arah roket yang akan menyerang Israel. Radar pertama-tama melacak roket yang melintasi perbatasan Israel, lalu perangkat lunak canggih bakal memprediksi lintasannya. Informasi yang dihasilkan kemudian berguna untuk memandu rudal pencegat Tamir untuk meledakkan serangan roket menjadi bagian-bagian kecil yang tidak berbahaya di langit.

Sudah Berapa Lama Israel Menggunakannya?

Iron Dome dibangun oleh sebuah perusahaan Israel, Rafael Advanced Defense Systems, dan mulai digunakan sejak Maret 2011. Sistem pertahanan itu berhasil melakukan intervensi pertama pada bulan berikutnya ketika mencegat roket Grad yang ditembakkan dari Gaza. Israel memutuskan untuk membangun Iron Dome setelah perang dengan Hizbullah Libanon pada 2006 di mana 4.000 roket menghujani wilayah utara negara itu hingga menewaskan 44 orang.

Berapa Biaya Operasionalnya?

Setiap roket pencegat berharga sekitar $95.000 (sekitar Rp1,5 miliar kurs saat ini). Karena biaya yang cukup mahal, Israel biasanya memanfaatkan Iron Dome hanya untuk roket yang ditujukan ke daerah pemukiman daripada tempat terbuka.

Biaya pembangunan kembali infrastruktur kota yang rusak akibat roket seringkali melebihi biaya penggunaan Iron Dome. Amerika Serikat telah ikut serta dalam pendanaan sistem pertahanan tersebut dan menjanjikan anggaran hingga $429 juta.

Seberapa Efektif Iron Dome?

Setelah Israel bentrok dengan Hamas selama November 2012, para pejabat Israel mengklaim Iron Dome telah mencegat hingga 85 persen roket yang ditembakkan dari Gaza. Walau demikian, angka itu masih  dipertanyakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa analis di Israel menyebut bahwa rekaman yang diperlihatkan kepada publik hanyalah rudal Iron Dome yang hancur sendiri di udara. Sebab, sebagian besar serangan roket tidak dapat terlihat dengan mata telanjang ketika berada di langit.

Sementara itu, hasil analisis lain menyatakan “tidak ada keraguan” bahwa sistem pertahanan tersebut berfungsi. Pakar pertahanan Majalah Time, Mark Thompson, sempat mengatakan, “Kurangnya korban Israel menunjukkan Iron Dome adalah perisai rudal yang paling efektif dan paling teruji yang pernah ada di dunia.”

Apakah Ada Kekurangannya?

Terlepas dari risiko cedera akibat pecahan proyektil yang jatuh, beberapa orang berpendapat bahwa Iron Dome menciptakan risiko politik dengan memberi politisi Israel rasa kebal. Mereka dikhawatirkan lebih mengejar kebijakan “manajemen konflik” dibanding mencari perdamaian abadi.

“Iron Dome telah mengubah perhitungan eselon politik Israel dengan cara yang belum mereka pahami,” kata seorang mantan pejabat senior Israel kepada The Economist. “Hal itu memungkinkan Israel untuk menolak tekanan publik dan militer internal untuk mengakhiri konflik dengan cepat, lalu terus membom Gaza.”

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | THE WEEK

Pilihan Editor: Biden Akan Umumkan Pakta Kapal Selam Nuklir di Asia Pasifik

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 jam lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

2 jam lalu

Mahasiswa Universitas California Berkeley (UC Berkeley) menempati tenda perkemahan di depan Sproul Hall, gedung administrasi kampus saat mereka memprotes hubungan investasi UC Berkeley dengan Israel, di Berkeley, California, AS, 23 April 2024. Lebih dari 34,000 warga Palestina dan lebih dari 1,450 warga Israel telah terbunuh, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat yang mengikutinya. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

10 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

10 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

11 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

12 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

13 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

18 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

19 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
'Serius' Bebaskan Sandera Israel, Hamas: Bebaskan Juga Tahanan Palestina

Hamas menekankan empat syaratnya bahkan ketika 18 negara mencoba meningkatkan tekanan pada kelompok tersebut untuk mencapai kesepakatan.