Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Clara Zetkin. quotationof.com
Clara Zetkin. quotationof.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap tanggal 8 Maret. Perayaan ini merupakan bentuk penghargaan bagi wanita di dunia. Perayaan bagi wanita di dunia tersebut setiap tahunnya tentunya tidak akan lepas dari sosok Clara Zetkin. 

Profil Clara Zetkin 

Dilansir dari Britannica, Clara Zetkin atau Clara Eissner lahir 5 Juli 1857 di Wiederau, Saxony, Jerman. Ia meninggal pada 20 Juni 1933 di Arkhangelskoye, Rusia.

Ia adalah feminis Jerman, Sosialis, dan pemimpin Komunis. Setelah Perang Dunia I, ia berperan dalam Partai Komunis Jerman yang baru atau Kommunistische Partei Deutschlands (KPD) dan Komintern (Internasional Ketiga).

Mengutip The Guardian, Clara Zetkin banyak terlibat dengan gerakan sosialis di Jerman sejak tahun 1870-an, dan namanya sering muncul di Kongres Sosialis dan Serikat Buruh Internasional tahunan.

Ia juga merupakan seorang juru kampanye yang gigih untuk hak-hak perempuan dan hak pilih universal, meskipun Clara percaya bahwa sosialisme adalah satu-satunya gerakan yang 'benar-benar dapat melayani kebutuhan perempuan kelas pekerja.

Namun, sebanyak pandangan politiknya yang berfokus pada pembagian kelas yang berfungsi untuk menyoroti bagaimana wanita dipandang pada saat itu. 

Clara menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Guru Leipzig untuk Wanita. Pada saat itu pun, ia sudah menjalin relasi dengan Sozialdemokratische Partei Deutschlands (SPD) atau Partai Sosial Demokrat).

Ia menikah dengan seorang pengasingan yaitu Ossip Zetkin, dan menghabiskan sebagian besar tahun 1880-an di pengasingan di Swiss dan Paris. Selama itu, ia rajin menulis dan mendistribusikan literatur ilegal serta bertemu dengan banyak Sosialis internasional terkemuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 1907 menjadi salah seorang pendiri International Socialist Women's Kongres.

Dalam Konferensi Internasional yang dihadiri 100 perempuan yang berasal dari 17 negara, Clara Zetkin menyuarakan perlu adanya Hari Perempuan Internasional.

Sejak saat itu, usulan Clara perlahan dirayakan untuk pertama kalinya, Hari Perempuan Internasional dirayakan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, pada tahun 1975, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai perayaan tahunan setiap tanggal 8 Maret.

Hari Perempuan Internasional yang pada pekan ini dirayakan oleh seluruh wanita di dunia, merupakan warisan dari Clara Zetkin.

FANI RAMADHANI
Pilihan editor : 8 Maret Sebagai Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah Penetapannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

4 jam lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Marienplatz, Munich, Jerman. Unsplash.com/@Rtita Choi
Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

2 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

2 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024. Kunjungan tersebut untuk bersilaturahmi serta wawancara khusus tentang Undang-undang Imigrasi Terampil/ Skilled Immigration Act (FEG).  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.