Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringati Hari Perempuan Internasional, Televisi Afghanistan Tampilkan Program Khusus Perempuan

image-gnews
Presenter wanita Tolo News, Khatereh Ahmadi, menggunkan penutup wajah saat siaran di ruang redaksi stasiun TV Tolo di Kabul, Afghanistan, 22 Mei 2022. Taliban memerintahkan semua saluran televisi Afghanistan memastikan bahwa presenter perempuan mulai menutupi wajah mereka saat tampil di layar televisi. REUTERS/Ali Khara
Presenter wanita Tolo News, Khatereh Ahmadi, menggunkan penutup wajah saat siaran di ruang redaksi stasiun TV Tolo di Kabul, Afghanistan, 22 Mei 2022. Taliban memerintahkan semua saluran televisi Afghanistan memastikan bahwa presenter perempuan mulai menutupi wajah mereka saat tampil di layar televisi. REUTERS/Ali Khara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stasiun televisi Afghanistan Tolo News pada Rabu menayangkan panel yang seluruhnya perempuan dengan penonton perempuan. Siaran langka, sejak Taliban mengambil alih dan banyak jurnalis perempuan meninggalkan profesinya atau mulai bekerja off-air, dilakukan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional setiap 8 Maret.

Dengan masker bedah menutupi wajah mereka, panel yang terdiri atas tiga narasumber perempuan dan satu moderator wanita pada Rabu malam membahas topik tentang posisi wanita dalam Islam.

"Seorang wanita memiliki hak dari sudut pandang Islam. Ia memiliki hak untuk dapat bekerja, untuk dididik," kata jurnalis Asma Khogyani dalam panel tersebut.

Sebuah survei oleh Reporters Without Borders tahun lalu menemukan bahwa lebih dari 75 persen jurnalis wanita telah kehilangan pekerjaan sejak Taliban mengambil alih ketika pasukan asing ditarik pada Agustus 2021.

Taliban tahun lalu membatasi sebagian besar anak perempuan dari sekolah menengah, perempuan dari universitas dan menghentikan sebagian besar pekerja LSM perempuan Afghanistan.

Narasumber lain, mantan profesor universitas Zakira Nabil mengatakan perempuan akan terus mencari cara untuk belajar dan bekerja.

"Mau tidak mau, perempuan ada di masyarakat ini. Jika tidak mungkin mendapatkan pendidikan di sekolah, dia akan belajar ilmu di rumah," katanya kepada panel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena pembatasan yang semakin meningkat serta krisis ekonomi yang parah di negara itu, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mengatakan pekerjaan perempuan telah turun 25 persen tahun lalu sejak pertengahan 2021. ILO menambahkan bahwa lebih banyak perempuan beralih ke pekerjaan wiraswasta seperti menjahit di rumah.

Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Afghanistan (UNAMA) pada Rabu meminta Taliban untuk membatalkan pembatasan hak-hak anak perempuan dan perempuan, menyebut mereka "menyusahkan."

Taliban mengatakan mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka tentang hukum Islam dan budaya Afghanistan. Pihak berwenang telah membentuk sebuah komite untuk  membuka kembali sekolah perempuan.

Pilihan Editor: Ultimatum Televisi Afghanistan, Taliban: Presenter Perempuan Harus Tutupi Wajah

Reuters (Fatima Asni Soares)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

3 hari lalu

Ahmad Massoud, pemimpin Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) di pengasingan dan putra mantan komandan mujahidin anti-Soviet Ahmad Shah Massoud. REUTERS
Oposisi Afghanistan Janjikan Perang Gerilya untuk Memaksa Taliban Gelar Pemilu

Pemimpin anti-Taliban Afghanistan berjanji meningkatkan perang gerilya untuk membawa kelompok Islam garis keras itu ke meja perundingan.


Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

12 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Situs ICC Diretas, Sedang Selidiki Kejahatan Perang Rusia hingga Afghanistan

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Selasa mengalami serangan peretasan saat ini sedang melakukan 17 investigasi termasuk di Ukraina


Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

12 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidato pada pembukaan Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). Media Center KTT ASEAN 2023/Aditya Pradana Putra/pras
Menlu Retno Marsudi Sebut Politik Jangan Halangi Solidaritas untuk Afghanistan

Menlu Retno Marsudi menyebut Indonesia akan berkontribusi dalam tiga hal: bantuan kemanusiaan, berbagi praktik baik, dan bantuan pendidikan.


Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

21 hari lalu

Truk berisi perbekalan untuk berangkat ke Afghanistan terlihat terdampar di pos pemeriksaan Michni, setelah penyeberangan utama perbatasan Pakistan-Afghanistan ditutup setelah bentrokan, di Torkham, Pakistan, 7 September 2023. REUTERS/Fayaz Aziz/File Foto
Pakistan: Pasukan Taliban Bangun Struktur Ilegal di Perbatasan

Pakistan menuduh pemerintahan Taliban telah mencoba merambah wilayahnya dengan pembangunan 'struktur ilegal' di perbatasan.


Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

25 hari lalu

Pemandangan umum pos perbatasan di Torkham, Pakistan, 3 Desember 2019. REUTERS/Alasdair Pal
Pasukan Keamanan Bentrok, Perlintasan Utama Pakistan-Afghanistan Ditutup

Perlintasan perbatasan utama Pakistan dengan Afghanistan ditutup untuk hari kedua hingga mengganggu jalur transportasi barang antarkedua negara.


Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

27 hari lalu

Suasana ruang kelas di Universitas Avicenna setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban di Kabul, Afghanistan, 6 September 2021. Terjadi perbedaan kondisi kelas universitas di bawah pemerintahan Taliban, yaitu dengan memberikan tirai sebagai sekat untuk memisahkan tempat duduk mahasiswa laki-laki dan perempuan. Social media handout/via REUTERS.
Taliban Minta Masyarakat Internasional Bersabar soal Pendidikan Perempuan di Afghanistan

Taliban mendesak agar masyarakat internasional bersabar terkait pendidikan untuk anak perempuan di Afghanistan


Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

29 hari lalu

Seorang bayi diserahkan kepada pasukan Amerika di atas tembok pembatas bandara untuk dievakuasi, di Kabul, Afghanistan, pada 19 Agustus [File: Omar Haidari/via Reuters]
Nasib Pengungsi Afghanistan di AS, Terombang-ambing Keputusan Politik DPR

Pengungsi asal Afghanistan di Amerika Serikat berharap Kongres akan memberikan jalan yang lebih langsung menuju status permanen bagi mereka.


Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

35 hari lalu

Suasana sebuah taman hiburan di Kabul, Afghanistan, 9 November 2022. Kementerian Moralitas Taliban mengatakan akan ada pembatasan bagi perempuan untuk mengakses taman umum. REUTERS/Ali Khara
Taliban Larang Perempuan ke Taman Nasional: Jalan-jalan Tak Wajib

Taliban melarang perempuan mengunjungi taman nasional dengan alasan penggunaan jilbab yang tidak benar.


Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

38 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
Taliban Buat 100 Perempuan Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Gender Apartheid?

Taliban kembali batasi hak perempuan Afghanistan. PBB sebelumnya sebut Taliban lakukan gender apartheid.


100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

39 hari lalu

Mahasiswi Afghanistan berjalan di dekat Universitas Kabul di Kabul, Afghanistan, 21 Desember 2022. Taliban dikenal memperlakukan perempuan sebagai warga negara kelas dua, dan hampir tidak memiliki representasi di negara tersebut. REUTERS/Ali Khara
100 Wanita Afghanistan Gagal Kuliah di UEA, Dilarang Taliban Naik ke Pesawat

Taliban melarang berangkat 100 wanita Afghanistan yang akan mendapat beasiswa di UEA. Pesawat mereka tak jadi terbang.