TEMPO.CO, Jakarta - Rencana lawatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Roma, Italia, sempat mendapatkan boikot dari pilot maskapai asal Israel, El Al. Mereka disebut melayangkan protes terhadap koalisi garis kerasnya.
Pada Minggu sore, 5 Maret 2023, media berbahasa Ibrani, seperti dikutip The Times of Israel melaporkan tidak ada pilot El Al yang mendaftar untuk menerbangkan Netanyahu dan istrinya, Sara, ke Italia untuk kunjungan resmi yang dijadwalkan mulai Kamis, 9 Maret 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat kabinet di kantor Perdana Menteri di Yerusalem, 23 Februari 2023. REUTERS/Ronen Zvulun/Pool
Aksi itu mendorong kantor perdana menteri Israel mengumumkan akan mengeluarkan tender untuk maskapai Israel lainnya. Hal itu dilakukan demi bisa menerbangkan perdana menteri dalam kunjungan resmi.
Menurut laporan tersebut, pilot-pilot di Israel tak mau menerbangkan pasangan kepala dan ibu negara itu buntut penolakan rencana perombakan peradilan radikal koalisi, yang telah mendapat penolakan secara luas.
Ratusan ribu warga Israel secara nasional berunjuk rasa menentang langkah perombakan peradilan. Para kritikus memperingatkan tindakan itu bisa merusak demokrasi, ekonomi, dan keamanan Israel.
Pada Minggu malam, CEO El Al Ben Tal Ganancia mengatakan seorang awak telah ditemukan (yang mau menerbangkan pesawat untuk Netanyahu). El Al membantah adanya politisasi karena yang terjadi adanya kekurangan pilot yang memenuhi syarat untuk menerbangkan Boeing 777, yakni pesawat yang relatif besar.
“Beberapa penerbangan 777 lainnya juga terdampak,” demikian keterangan Ganacia.
Armada 777 El Al masih belum sepenuhnya kembali beroperasi setelah dikandangkan selama pandemi Covid-19. Belum dijelaskan bagaimana membuka tender untuk perusahaan lain akan menyelesaikan masalah ini karena tidak satu pun dari dua maskapai Israel lainnya, yakni Arkia dan Israir, yang mengoperasikan 777.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 5 Maret 2023, Ben Tal Ganancia mengatakan dia tidak akan mengizinkan boikot apa pun, dan tentu saja tidak menentang perdana menteri Israel.
"Merupakan kehormatan besar bagi kami untuk menerbangkan perdana menteri dalam misi diplomatik. Kami selalu melakukannya dan akan terus melakukannya, ”tambahnya.
Pada Minggu pagi, 5 Marret 2023, mantan pilot mengatakan pada media Ibrani kemungkinan solusi untuk masalah ini adalah meminta salah satu manajer armada El Al, yang memenuhi syarat untuk terbang, mengemudikan pesawat tersebut. Skenario potensial lain yang dilaporkan oleh Channel 12 adalah meminta Kantor Perdana Menteri menyetujui penggunaan El Al Boeing 737, yang melatih lebih banyak pilot untuk terbang.
Keluarga Netanyahu dijadwalkan terbang pada Kamis menuju Roma. Perdana menteri Netanyahu akan bertemu dengan timpalannya dari Italia Giorgia Meloni dan kembali pada Sabtu malam, 11 Maret 2023.
Perjalanan terakhir Perdana Menteri Netanyahu dilakukan pada Februari ketika bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris. Keluarga Netanyahu tetap berada di Paris sepanjang akhir pekan di Hotel du Collectionneur yang mewah, bertemu dengan para pemimpin bisnis dan pemimpin komunitas Yahudi.
Jadwal lengkap untuk perjalanan Roma belum dirilis. Netanyahu juga berencana terbang ke Jerman untuk kunjungan dua hari pada minggu berikutnya seperti dilaporkan situs berita Ynet.
THE TIMES OF ISRAEL
Pilihan Editor: Retno Marsudi di G20: jika Perang Ukraina Berlanjut, Situasi Global Makin Buruk