TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina pada Jumat, 3 Maret 2023. Paket bantuan senilai US$ 400 juta atau setara Rp 6,1 triliun itu sebagian besar terdiri dari amunisi. Namun untuk pertama kalinya, AS mengirimkan pula jembatan taktis untuk memindahkan tank dan kendaraan lapis baja.
Jembatan tersebut dapat digunakan oleh pasukan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh pasukan Rusia. Amunisi tambahan sedang dikirim untuk membantu meningkatkan stok untuk mengantisipasi serangan musim semi.
“Jembatan penyerangan sangat penting untuk operasi senjata gabungan. Hal ini memungkinkan kendaraan lapis baja untuk menyeberangi sungai dan selokan yang sempit. Jika tidak diberikan akan menyebabkan seluruh pasukan melambat,” kata Jack Watling, Senior Research Fellow untuk Land Warfare di Royal United, London.
"Yang penting, jembatan penyerangan hanya untuk operasi ofensif yang menunjukkan bahwa AS sedang mempersiapkan Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya," kata Watling.
Pada bulan Januari, Jerman setuju untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina. Jerman juga menjanjikan akan mengirimkan lebih bantuan dari negara sekutu lainnya.
Bantuan Jerman untuk Ukraina diperkirakan menjadi topik utama saat Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu di Gedung Putih pada hari Jumat. Beberapa sekutu NATO telah menjanjikan serangkaian kendaraan tempur lapis baja.
“Paket bantuan militer ini mencakup lebih banyak amunisi untuk HIMARS dan howitzer yang disediakan AS, yang digunakan Ukraina dengan sangat efektif untuk mempertahankan diri, serta amunisi untuk Kendaraan Tempur Infanteri Bradley, Jembatan Peluncuran Kendaraan Lapis Baja, amunisi penghancuran dan peralatan, dan pemeliharaan lainnya, pelatihan, dan dukungan," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken saat mengumumkan bantuan tersebut.
Anatoly Antonov, duta besar Rusia untuk Washington, mengatakan AS ingin menimbulkan kekalahan strategis di Moskow. Namun AS tidak memiliki peluang untuk berhasil, kata kantor berita TASS. “Semua senjata asing yang jatuh ke tangan Ukraina di medan perang akan dihancurkan dan dihancurkan,” ujar TASS mengutip pernyataan Antonov.
Menurut Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, paket tersebut akan didanai menggunakan Presidential Drawdown Authority, atau PDA. Dengan dana itu, Presiden AS akan diberi wewenang untuk mentransfer artikel dan layanan dari saham AS tanpa persetujuan kongres selama keadaan darurat. Secara keseluruhan, Amerika Serikat telah memberikan hampir US$ 32 miliar bantuan kepada Ukraina dalam perang Rusia.
REUTERS
Pilihan Editor: Putri Kim Jong Un yang Sehat dan Berbaju Bagus Bikin Rakyat Korut Marah, Kenapa?