TEMPO.CO, Jakarta - Seorang taipan asal Rusia, Oleg Deripaska mengatakan negari Beruang Merah ini akan kehabisan uang tahun depan. Akibat perang dengan Ukraina, Rusia membutuhkan investasi asing untuk memutar perekonomiannya.
"Tidak akan ada uang tahun depan, kami membutuhkan investor asing," katanya pada konferensi ekonomi di Siberia Kamis, 2 Maret 2023, menurut laporan kantor berita Rusia, TASS.
Pernyataan dari Deripaska ini kontras dengan penilaian yang lebih optimis terhadap kekayaan ekonomi Rusia oleh Presiden Vladimir Putin minggu lalu. Putin memuji ketahanan ekonomi negara dalam menghadapi sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberlakukan pada tahun lalu.
Perang dengan Ukraina menyebabkan ekonomi Rusia menyusut 2,1 persen tahun lalu, lebih rendah dari perkiraan awal dari pemerintah. Kontraksi lebih terbatas dari yang diperkirakan banyak ekonom pada awalnya.
Anjloknya ekonomi Rusia mulai terlihat dengan dipangkasnya produksi minyak bulan ini dan sanksi Barat dapat terus berlanjut. Pada akhirnya, prospek ekonomi Rusia bergantung pada apa yang terjadi di Ukraina.
Investor asing, terutama dari negara-negara ramah, memiliki peran besar, menurut Deripaska. Investasi asing akan bergantung pada kemampuan Rusia yang mampu menciptakan kondisi yang tepat dan pasar yang menarik.
Sejak perang Rusia Ukraina meletus pada Februari 2022, negara-negara Barat menerapkan sanksi ekonomi. Lebih dari 11.300 sanksi untuk mencekik ekonomi Rusia dan membekukan sekitar US$ 300 miliar cadangan devisanya.
Namun Cina tetap menjadi sahabat Rusia dengan membeli energi dari negara itu. Cina juga menggantikan untuk menjadi pemasok mesin dan logam dasar Barat di antara produk-produk lain, serta memberikan alternatif untuk dolar AS.
Perang Rusia Ukraina membuat nilai impor Uni Eropa dari Rusia turun sebesar 51 persen antara Februari hingga Desember tahun lalu. Blok tersebut adalah salah satu mitra dagang utama Rusia sebelum invasi ke Ukraina, dengan 38 persen ekspor Rusia masuk ke Uni Eropa pada 2020.
Pendapatan pemerintah Rusia anjlok 35 persen pada Januari dibandingkan dengan tahun lalu, sementara pengeluaran melonjak 59%, menyebabkan defisit anggaran sekitar 1.761 miliar rubel (US$ 23,3 miliar).
Deripaska adalah merajai bisnis aluminium. Pada 2018, dia diberi sanksi oleh Amerika Serikat, yang mencatat bahwa oligarki tidak memisahkan dirinya dari negara Rusia. Tahun lalu, dia didakwa karena diduga melanggar sanksi AS . Forbes memperkirakan kekayaan bersih Deripaska saat ini hanya di bawah US$ 3 miliar.
CNN
Pilihan Editor: Raisi Curigai Musuh Iran Ada di Balik Keracunan Ratusan Siswi