Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat melawat ke Polandia beberapa hari lalu juga menyebut keputusan itu tidak bertanggung jawab. Namun, Biden menambahkan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya perubahan postur nuklir Rusia.
"Gagasan bahwa entah bagaimana ini berarti mereka berpikir untuk menggunakan senjata nuklir, rudal balistik antarbenua, tidak ada buktinya," katanya.
Biden menyebut keputusan Rusia tersebut membuat kondisi dunia kurang aman. Padahal, menurut Biden, perjanjian tersebut sangat sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak dan kepentingan dunia.
Komentar NATO
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengomentari keputusan Putin untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian pengendalian senjata nuklir atau New START. Dia meyakini itu merupakan langkah yang tidak bertanggung jawab dan Amerika Serikat akan mengawasi dengan hati-hati untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan Moskow.
"Pengumuman Rusia yang menangguhkan partisipasi sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab," kata Blinken kepada wartawan di Athena, Selasa, 21 Februari 2023.
Sementara Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dalam sebuah pernyataan beberapa hari lalu menyebut dunia makin berbahaya karena Rusia memutuskan untuk tak melanjutkan kesepakatan nuklir. Ia mendesak Putin untuk mempertimbangkan kembali.
Sebelumnya, Rusia menyalahkan Barat, mengacu pada aliansi militer NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat, sebagai akibat dari aksi agresifnya di Ukraina. Mereka menyalahkan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh Washington dan sekutunya setelah pasukan Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina pada Februari tahun lalu.
Moskow juga telah menuntut agar senjata nuklir Inggris dan Prancis yang ditargetkan terhadap Rusia dimasukkan dalam kerangka kontrol senjata. Posisi ini dipandang sia-sia oleh Washington setelah lebih dari setengah abad perjanjian nuklir bilateral dengan Rusia.
DANIEL A. FAJRI | REUTERS
Pilihan Editor: Putin Batalkan Perjanjian Nuklir dengan AS, Yakin Menang Perang